Ketahui Bahaya Telat Ganti Oli Transmisi Matik

– Telat ganti oli transmisi bisa jadi bencana. Bukan cuma bikin mobil matik nyendat, tapi juga berpotensi merusak sistem girboks yang nilainya bisa mencapai belasan juta rupiah.
“Begitu oli transmisinya kotor atau sudah aus, gesekan antar komponen jadi tidak optimal. Lama-lama muncul gejala seperti perpindahan gigi kasar, hentakan, sampai slip,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Senin (21/4/2025).
Ia menjelaskan, oli transmisi berfungsi melumasi, mendinginkan, dan menjaga tekanan hidrolik dalam sistem. Bila kualitasnya menurun, kinerja transmisi ikut terganggu dan bisa menyebabkan keausan permanen.
“Kalau sudah slip atau loncat gigi, biasanya kerusakan sudah cukup parah. Kadang harus turun transmisi, dan itu biayanya enggak sedikit,” ujarnya.
Idealnya, penggantian oli transmisi otomatis dilakukan setiap 40.000–60.000 km, tergantung jenis kendaraan dan kondisi pemakaian. Pada mobil yang sering dipakai di kemacetan, disarankan menggantinya lebih cepat.
Selain itu, pemilik mobil juga bisa melakukan pengecekan mandiri dengan melihat warna dan bau oli. Oli yang masih sehat biasanya berwarna merah jernih dan tidak berbau gosong.
“Kalau warnanya sudah kecokelatan atau bau terbakar, itu tanda harus segera diganti. Jangan tunggu sampai mobil bermasalah,” kata Lung Lung.