Newcastle Lebih Baik Jual Alexander Isak ke Liverpool Dibanding Al-Hilal, Apa Alasannya?

Newcastle Lebih Baik Jual Alexander Isak ke Liverpool Dibanding Al-Hilal, Apa Alasannya?

Newcastle lebih baik menjual Alexander Isak ke Liverpool daripada Al-Hilal, meskipun ada reaksi keras dari para penggemar.

Penyerang asal Swedia itu menegaskan, bahwa ia ingin meninggalkan St James' Park musim panas ini, meskipun ditawari kontrak jangka panjang baru senilai 300.000 poundsterling (Rp 6,5 miliar) per minggu.

Isak menjadi target utama Liverpool pekan lalu sebelum membajak transfer Hugo Ekitike senilai 69 juta poundsterling (Rp 1,5 triliun).

Pemain Prancis itu menjadi rekrutan termahal terbaru di Anfield setelah mendatangkan Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Milos Kerkez seharga 180 juta poundsterling (Rp 3,9 triliun). Artinya, The Reds telah mengeluarkan hampir 250 juta poundsterling (Rp 5,4 triliun) musim panas ini.

Liverpool Masih Mampu Mendatangkan Alexander Isak

Liverpool masih mampu membeli Alexander Isak
Liverpool masih mampu membeli Alexander Isak. Foto: Dok/Premier League

Namun, terlepas dari angka yang sangat tinggi itu, SunSport mengungkapkan bagaimana Liverpool masih mampu mengeluarkan biaya transfer yang memecahkan rekor transfer Liga Inggris untuk Isak.

Liverpool juga siap menjual beberapa pemainnya, seperti Harvey Elliott dan Darwin Nunez. Hal itu untuk mendanai kepindahannya, kemudian Luis Diaz juga berpotensi hengkang ke Bayern Munich.

Membayangkan menjual pemain bintang mereka ke rival liga adalah hal yang memuakkan bagi penggemar Newcastle.

Jika Isak pergi, mereka lebih suka melihatnya bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Hilal.

Namun, The Athletic melaporkan bahwa sebenarnya masuk akal bagi Isak untuk pindah ke Liverpool.

Transfer sang pemain akan memakan biaya 150 juta poundsterling (Rp 3,2 triliun). Namun, sebenarnya akan menghaniskan biaya senilai 250 juta poundsterling (Rp 5,4 triliun) jika gaji dan biaya agen diperhitungkan.

Liverpool dan Al-Hilal menjadi dua kandidat yang paling mungkin untuk mendapatkan tanda tangan Isak. Keduanya juga memiliki keuangan yang memadai, utang yang rendah, dan pendapatan tunai yang terus meningkat.

Namun, hanya penjualan ke Liverpool yang benar-benar akan meningkatkan profitabilitas Newcastle.

Alexander Isak Masih Ingin Bertahan di Inggris

Alexander Isak lebih suka bertahan di Inggris
Alexander Isak lebih suka bertahan di Inggris. Foto: Dok/Premier League

Al-Hilal dimiliki oleh Dana Investasi Publik Arab Saudi, yang sama seperti Newcastle.

Lalu, aturan Premier League mewajibkan transfer antar klub di bawah kepemilikan yang sama, harus memiliki penilaian nilai pasar yang wajar.

Artinya, jika Premier League menganggap biaya transfer Al-Hilal Isak berlebihan, maka perhitungan laba PSR Newcastle harus diturunkan, meskipun angka tersebut tercantum di saldo bank mereka.

The Magpies juga akan berlaga di Liga Champions musim depan, kemudian aturan UEFA lebih ketat lagi.

Transfer apa pun antar klub di bawah kepemilikan yang sama dihitung sebagai nihil keuntungan bagi Financial Fair Play.

Lalu, apapun situasi Newcastle dalam hal kepatuhan Eropa, maka kondisinya akan tetap sama meskipun menelan biaya rekor.

Jadi, Liverpool adalah klub yang lebih realistis untuk menjual Isak. Sebab, sang pemain sendiri lebih suka bertahan di Inggris.

Namun, mereka bukan satu-satunya tim Premier League yang mampu mendatangkan Isak. Masih ada Manchester City dan Manchester United, yang sama-sama memiliki ruang dalam anggaran PSR mereka.

Namun, City telah menaruh kepercayaan kepada Erling Haaland dengan kontrak jangka panjang. Sementara itu, dana transfer United perlu ditambah setelah kesepakatan besar untuk Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha.

Sedangkan, Arsenal justru sedang menyelesaikan transfer pemain Swedia lainnya, Viktor Gyokeres.

Lalu, Chelsea sudah perlu menjual beberapa bintang untuk mematuhi aturan UEFA menjelang musim Liga Champions yang baru. (sof)