Mobil bekas merupakan pilihan menarik bagi sebagian orang di Indonesia. Salah satunya karena harga yang ditawarkan lebih terjangkau.

Membeli mobil bekas tidak selalu berdampak negatif. Tidak jarang penjual yang memasarkan kendaraan dengan kondisi terbaik.

Namun sebagai pemilik dan hendak menjual mobil bekas pakai, juga terdapat metode khusus. Terlebih jika menginginkan harga tertinggi.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin menjual mobil bekas pakai. Paling penting adalah kondisi unit harus bersih,” ucap Agung Iskandar, COO & Director OLXmobbi di ICE BSD City, Tangerang (29/07).

Dikatakan jika ingin datang ke tempat inspeksi mobil bekas, sang pemilik diwajibkan mencuci kendaraan terlebih dahulu.

Hal tersebut berguna untuk meminimalisir kesalahan penilaian. Karena jika bodi mobil kotor, kondisi bodi menjadi kusam dan mengurangi poin.

Lalu disampaikan kemudian untuk area interior harus diperhatikan tidak terdapat penambahan aksesoris di seluruh bagian.

“Kebanyakan orang tidak perhatian karena semakin standar (pabrik), maka semakin bagus harganya,” tutur Tan Chian Hok, Project Director Astra Financial GIIAS 2025 di tempat sama.

Selain interior dikatakan lebih lanjut adalah surat-surat kendaraan yang tidak kalah penting. Dikarenakan jika tidak komplet bisa mengurangi harga jual.

Bukan hanya STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB (Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) saja

“Faktur pembelian mobil kalau masih ada lebih bagus. Buku servis, buku manual hingga kunci serep bisa menjadi faktor pendukung yang penting,” jelas Ahok sapaan akrab Tan Chian.

Fakta mobil bekas di Indonesia semakin dinikmati didukung data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Disampaikan jika pembiayaan kendaraan bekas tumbuh 10 persen secara tahunan (yoy).

Pada periode Januari – Mei 2025, pendapatannya mencapai Rp 118 triliun. Berkontribusi 22 persen terhadap total penyaluran pembiayaan multifinance nasional.