Gempa Rusia Picu Tsunami, Jepang Hentikan Sementara Kereta di Hokkaido

Peringatan Tsunami, peringatan tsunami, tsunami jepang, gempa rusia, gempa Kamchatka, evakuasi hokkaido, Gempa Rusia Picu Tsunami, Jepang Hentikan Sementara Kereta di Hokkaido

Sirene tsunami kembali menggema di Jepang setelah gempa bawah laut berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang perairan Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi, 30 Juli 2025.

Getaran besar tersebut memicu gelombang tsunami yang menjalar ke berbagai wilayah di Pasifik, termasuk pesisir Hokkaido, Jepang.

Dilansir dari laman Japan Forward, sebagai respons cepat, pemerintah Jepang menghentikan sementara layanan kereta di Stasiun JR Hakodate dan mengimbau warga serta wisatawan untuk mengungsi ke tempat aman.

Kerusakan Besar di Timur Jauh Rusia

Guncangan memicu lonjakan panggilan darurat, pemadaman listrik massal, serta kerusakan parah pada bangunan, termasuk rumah sakit dan taman kanak-kanak.

Pemerintah Rusia segera membentuk pusat komando darurat untuk mengoordinasikan upaya evakuasi dan menilai kerusakan lebih lanjut.

US Geological Survey (USGS) mencatat pusat gempa berada 119 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, pada kedalaman dangkal 20,7 km. Sistem Peringatan Tsunami AS mengeluarkan peringatan untuk Rusia, Jepang, Alaska, hingga Hawaii.

Foto dan video yang dibagikan media Rusia menunjukkan skala bencana. Di Severo-Kurilsk, wilayah Kepulauan Kuril, gelombang tsunami menerjang kawasan pesisir.

Salah satu foto memperlihatkan pabrik yang tersapu air laut, sementara rekaman lain menunjukkan TK rusak di Kamchatka.

Jepang Cepat Tanggapi dengan Evakuasi

Pukul 09.43 waktu setempat, sirene peringatan melengking di Hakodate, Hokkaido, diikuti pengumuman darurat berulang agar warga dan turis segera mengungsi ke dataran lebih tinggi.

Seorang warga lansia berkata, “Kami tak bisa lengah, kami belajar dari Gempa Besar Jepang Timur.”

Akibat peringatan tersebut, layanan kereta di Stasiun JR Hakodate dihentikan sementara. Polisi membantu wisatawan yang terjebak untuk menuju tempat evakuasi terdekat.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dari Hokkaido hingga Prefektur Wakayama. Pejabat mendesak masyarakat untuk segera mengungsi, memperingatkan: “Kalau menunggu sampai melihat tsunami, sudah terlambat.”

Badan Meteorologi Jepang menjelaskan bahwa gelombang tsunami bisa mengalami peningkatan tinggi secara drastis ketika mendekati wilayah pesisir. Kecepatannya pun sangat tinggi, jauh melampaui kecepatan manusia berlari.

Selain itu, tsunami biasanya tidak datang hanya satu kali. Bisa muncul beberapa gelombang secara berurutan, dan gelombang berikutnya justru berpotensi lebih besar dari yang pertama.

Bahkan, gelombang setinggi 20–30 sentimeter saja sudah cukup kuat untuk menyeret orang. Karakteristik garis pantai juga bisa memperkuat dorongan gelombang.

Gelombang terbesar bisa muncul beberapa jam setelah peringatan awal, dan dampak tsunami secara keseluruhan bisa berlangsung lebih dari 12 jam.