Kisah WNI di Jepang, Selamat dari Tsunami imbas Gempa Rusia

Kota Ishinomaki, Jepang, Gempa Rusia, gempa Rusia, jepang, gempa rusia, Prefektur Miyagi, Kisah WNI di Jepang, Selamat dari Tsunami imbas Gempa Rusia

"Stop, stop, stop," teriak Saco, pemilik pabrik pengolahan ikan di Kota Ishinomaki, Perfektur Miyagi, Jepang. Teriakan itu didengar oleh Pahad (25), warga negara Indonesia (WNI) asal Cirebon, Jawa Barat.

Teriakan itu adalah peringatan tsunami yang muncul tiba-tiba pada Rabu (30/7/2025) pagi. Gempa Rusia tepatnya di Semenanjung Kamcatkha berkekuatan 8,8 skala Richter yang jadi pemicunya.

Pahad adalah salah satu WNI yang bekerja di pabrik pengolahan ikan di Ishinomaki. Pabriknya ada di tepi pantai pesisir kota pelabuhan tersebut.

Badan Meterologi Jepang pasca-gempa Rusia itu langsung mengeluarkan peringatan tsunami usai gempa Rusia itu.

Tsunami setinggi 1,3 meter terekam di Pelabuhan Kuji di prefektur Iwate, sementara gelombang setinggi 80 sentimeter terpantau di Nemuro, Hokkaido. Di lokasi Pahad kerja, terekam tsunami setinggi 70 sentimeter Pelabuhan Ishinomaki di Miyagi.

Gelombang tinggi juga terpantau di wilayah Tohoku dan Kanto. Gelombang setinggi 30 sentimeter tercatat di Pelabuhan Yokohama. 

"Peringatan tsunami kedua ini yang menurut saya bikin deg-degan. Karena kondisi lagi kerja, tiba-tiba disuruh cepat evakuasi ke tempat aman," ujar Pahad kepada Kompas.com, Rabu (30/7/2025) dini hari. 

Kota Ishinomaki, Jepang, Gempa Rusia, gempa Rusia, jepang, gempa rusia, Prefektur Miyagi, Kisah WNI di Jepang, Selamat dari Tsunami imbas Gempa Rusia

Warga di Kota Ishonomika, Miyagi, Jepang dievakuasi ke wilayah perbukitan imbas adanya peringatan tsunami setelah ada gempa di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi.

Sebelumnya, Pahad juga pernah berada dalam status peringatan tsunami. Pada tahun 2023, terjadi gempa bumi di Prefektur Fukushima. 

Gempa tersebut memicu pemerintah mengeluarkan peringatan tsunami di kawasan Fukushima dan Miyagi, termasuk di tempat Pahad tinggal dan bekerja. 

Kota Ishinomaki sendiri pernah menjadi wilayah yang terdampak karena tsunami pada tahun 2011. 

"Yang peringatan pertama pada saat itu, tahun 2013 kondisi saya lagi tidur di handphone bunyi alarm peringatan tsunami. Tapi sebelumnya tuh ada gempa dulu. Setelah gempa setelah 5 menit ada peringatan tsunami mungkin itu panik kan kondisi juga udah masih pagi," kenang Pahad.

Sekitar pukul 04.00 WIB kala itu, Pahad keluar dari apartemen. Namun, belum ada peringatan berupa sirine yang terdengar dan juga website resmi di Jepang. Baru ada peringatan di handphone.

Pada saat gempa mengguncang Semenanjung Kamcatkha, tak ada gempa yang dirasakan sebelumnya. Pahad tiba-tiba diminta berhenti kerja. Ia tak bisa mengecek situasi lantaran tak membawa handphone.

"Jadi yang tahu cuma yang pegang handphone yang kayak leader-leader itu. Mereka ngasih tahu ini ada peringatan tsunami gitu," tambah Pahad.

Kota Ishinomaki, Jepang, Gempa Rusia, gempa Rusia, jepang, gempa rusia, Prefektur Miyagi, Kisah WNI di Jepang, Selamat dari Tsunami imbas Gempa Rusia

Warga di Kota Ishonomika, Miyagi, Jepang dievakuasi ke wilayah perbukitan imbas adanya peringatan tsunami setelah ada gempa di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi.

Kepanikan terjadi saat adanya peringatan tsunami. Memang letak tempat Pahad bekerja ada di pinggir pantai. Pekerja diminta untuk segera berhenti, menyimpan ikan di lemari pendingin, dan merapikan alat kerja.

"Suruh stop intinya-intinyi, stop. Kami dikasih waktu buat beres-beres itu ya sekitar 30 menit karena di peringatannya itu ada ada skala waktunya gitu loh. Jadi dari peringatan tersebut tuh, 1 jam dari peringatan kita harus menjauh dari tepi pantai," kata Pahad.

Pahad pun berusaha tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat. Ia sangat membutuhkan ketenangan dalam situasi tersebut. Dari pabriknya, ia pun keluar untuk menuju lokasi evakuasi yang diarahkan jika ada ancaman tsunami.

Sepanjang waktu peringatan, ada sirine yang berbunyi. Aparat setempat pun terus memberikan arahan untuk evakuasi.

"Di sini (Jepang), arahan jalur evakuasinya tertata. Ada rambu-rambu buat evakuasi juga di sini. Kami dikasih arahan di pengeras suara, juga kita dikasih arahan evakuasinya ke mana," ujar Pahad.

Kota Ishinomaki, Jepang, Gempa Rusia, gempa Rusia, jepang, gempa rusia, Prefektur Miyagi, Kisah WNI di Jepang, Selamat dari Tsunami imbas Gempa Rusia

Warga di Kota Ishonomika, Miyagi, Jepang dievakuasi ke wilayah perbukitan imbas adanya peringatan tsunami setelah ada gempa di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi.

Pahad dan para warga Ishinomaki diarahkan untuk menuju kawasan perbukitan Makiyama. Ketinggian bukitnya berkisar 120 meter di atas permukaan laut. Jarak Makiyama dari tempat kerja Pahad sekitar lima kilometer.

"Kebetulan itu, kami naik sepeda karena agak jauh evakuasinya. Posisi juga naik gunung, jadi kami buat meringankan juga gitu bawa-bawa barang pribadi kayak dokumen dokumen-dokumen penting, kayak terus power bank, handphone," ujarnya.

Lalu lintas saat itu tak padat kala itu. Menurutnya, di Ishonomaki ada tiga tempat evakuasi yang disarankan jika ada peringatan tsunami. Warga Jepang pun umumnya pergi ke bukit-bukit yang terdekat di sekitar rumah.

"Jadi enggak nyatu banget di satu lokasi atau  numpuk satu tempat di situ gitu bang. Menurut saya, pengalaman pertama saya dievakuasi di sini ya, tertata, tertib, enggak panik, enggak lari-larian. Jadi kita mengikuti arahan, tidak panik, tidak panik sama jangan gegabah gitu ngambil keputusan dan mengikuti arahan," kata Pahad.

Ia berada di Bukit Makiyama selama empat jam sembari terus meng-update perkembangan ancaman tsunami lewat website pemerintah dan pemberitaan media setempat di Youtube.

Pemerintah Jepang kemudian menyatakan kondisi aman sekitar pukul 14.00 WIB dan seluruh warga bisa kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.