Myanmar Hentikan Sementara Penerbitan Visa Turis Imbas Gempa M 7,7

KOMPAS.com – Kementerian Imigrasi dan Kependudukan Myanmar mengumumkan, penerbitan visa bagi wisatawan internasional ditangguhkan sementara.
Penangguhan ini akibat gempa yang melanda Myanmar pada 28 Maret 2025.
Kementerian mengatakan, penangguhan dilakukan karena server eVisa telah terpengaruh akibat gempa yang terjadi.
“Akibat gempa bumi baru-baru ini, beberapa server eVisa turis daring telah terpengaruh, dan pekerjaan perbaikan saat ini sedang berlangsung. Akibatnya, aplikasi eVisa Turis ditangguhkan sementara selama periode ini,” tulis Kementerian Imigrasi melalui laman resminya pada 3 April 2025.
Kementerian menyebut, pemohon yang telah menerima persetujuan e-Visa, termasuk mereka yang memiliki visa turis yang dikeluarkan kedutaan Myanmar, akan tetap diizinkan masuk dan keluar negara melalui titik masuk dan keluar internasional yang telah ditentukan.
Setelah perbaikan server, Kementerian berjanji akan memberikan pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, untuk aplikasi visa bisnis akan terus diterima dan diproses seperti biasa.
Gempa Myanmar
Gempa berkekuatan M 7,7 yang mengguncang Myanmar hingga Thailand, telah mengakibatkan 2.700 orang tewas di Myanmar.
Dikutip dari CNTraveler, setidaknya 4.521 orang dilaporkan terluka dan 441 orang dinyatakan hilang.
Pada 1 April lalu, Kedutaan Besar AS di Myanmar mengumumkan, gempa yang terjadi mengakibatkan akses ke perawatan medis sangat terbatas, shingga pelancong akan kesulitan untuk mendapatkan obat.
Oleh sebab itu turis diimbau untuk menunda perjalanan ke Myanmar.
Gempa juga telah mengakibatkan sejumah bangunan wisata di Myanmar rusak berat.
Dikutip dari laman Kompas.com (30/3/2025), salah satu kerusakan di antaranya dialami Istana Mandalay.
Bangunan bersejarah yang didirikan sejak tahun 1857 itu beberapa bagiannya runtuh.
Mengutip akun X National Unity Government of Myanmar (NUG), juga dilaporkan bawa sebanyak 2.970 bangunan di negara itu dan lebih dari 95 pagoda juga mengalami kerusakan.