Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter

Banyak orang tergoda mencoba perawatan kulit wajah karena sedang promo alias harganya lebih murah. Namun, tidak semua treatment yang sedang diskon benar-benar dibutuhkan oleh kulit.
Menurut Dermatolog dari Dermalogia Clinic dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, FINSDV, fenomena ini cukup sering ia temukan di praktik sehari-hari.
“Terkadang customer itu mau coba-coba treatment karena lagi murah atau promo, tapi sebetulnya dia enggak perlu dengan treatment tersebut. Hal ini banyak terjadi,” ujar Arini saat menghadiri acara The Launch of EMFACE bersama BTL Aesthetics di Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025).
Ia menyayangkan kecenderungan orang untuk memilih perawatan hanya karena promo, tanpa berkonsultasi dengan ahli dan mempertimbangkan kondisi kulit mereka sendiri.
Jangan asal coba perawatan kulit hanya karena promo
Mengapa sebaiknya tidak asal coba treatment?
Dermatolog dari Dermalogia dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, FINSDV saat ditemui di acara The Launch of EMFACE bersama BTL Aesthetics di Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025).
Banyak orang beranggapan bahwa semua jenis perawatan kulit bisa digunakan secara universal.
Padahal, setiap kulit memiliki kondisi, sensitivitas, dan permasalahan yang berbeda.
Arini menuturkan, memilih perawatan klinik yang sedang promo belum tentu bisa menjawab permasalahan kulit.
Selain itu, tindakan ini juga dinilai membuang-buang uang karena perawatan tersebut kemungkinan tidak membuat kondisi wajah membaik.
“Sebagai contoh, seseorang mau coba Pico Laser hanya karena promo, padahal dia enggak punya flek hitam di wajah yang jadi fungsi utama pico, alhasil jadi buang-buang uang,” jelas Arini.
Bukan hanya tidak efektif, tindakan ini bisa mengganggu struktur kulit, terutama jika dilakukan berulang tanpa indikasi medis yang tepat.
Peran dokter dalam menentukan perawatan yang tepat sasaran
Harus lewat analisis medis
Promo perawatan kulit memang terlihat menggiurkan, apalagi kalau harganya murah. Namun, asal coba bisa merusak kulit. Ini saran dokter selengkapnya.
Dokter lulusan Harvard University itu menekankan, klinik kecantikan bukan tempat jual beli barang retail, yang bisa asal pilih sesuai keinginan.
Setiap prosedur harus melalui analisis medis terlebih dahulu agar tepat sasaran dan tidak sia-sia.
“Kalau bersama dengan ahli, tentu tidak seperti jual beli barang retail, tetapi kami sebagai dokter akan menyarankan treatment sesuai kebutuhan kulit agar tepat sasaran dan tidak buang uang untuk hal yang tidak diperlukan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pada kunjungan pertama, biasanya dilakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi kulit pasien.
Dari momen itu, akan terlihat berbagai masalah kulit yang ada, dan pasien dapat berdiskusi untuk menentukan prioritas mana yang ingin diperbaiki terlebih dahulu.
“Biasanya kalau saya, di pertemuan pertama akan menganalisis secara keseluruhan permasalahan kulit pasien. Dari list permasalahan kulit itu, pasien akan pilih, mana yang jadi prioritas untuk diperbaiki,” tutur Arini.
Pendekatan ini dinilai lebih efektif karena fokus pada hasil yang sesuai dengan kebutuhan, bukan sekadar mengikuti tren atau promosi.
Alternatif perawatan kulit sesuai anggaran
Pasien disarankan terbuka soal anggaran yang dimiliki
Promo perawatan kulit memang terlihat menggiurkan, apalagi kalau harganya murah. Namun, asal coba bisa merusak kulit. Ini saran dokter selengkapnya.
Banyak orang mengurungkan niat berkonsultasi ke klinik karena khawatir biaya perawatan terlalu mahal.
Padahal, lanjut Arini, dokter bisa memberikan pilihan alternatif jika pasien terbuka soal anggaran yang dimiliki.
“Kalau memang tidak sesuai dengan budget, tidak masalah konsultasikan saja dengan dokter. Nanti kami akan berikan alternatif lain yang sesuai budget, tapi mungkin ada penyesuaian waktu hasilnya,” jelas Arini.
Dengan keterbukaan dalam konsultasi, pasien bisa mendapatkan hasil yang aman, sesuai kondisi kulit, dan tidak menguras kantong secara berlebihan.
Mengikuti tren perawatan kulit bukanlah hal yang salah, tetapi penting untuk mengetahui apakah prosedur tersebut benar-benar dibutuhkan.
Konsultasi dengan tenaga profesional akan membantu menentukan perawatan yang tepat, menghindarkan dari risiko, dan tentu saja menghemat pengeluaran yang tidak perlu.