Ini Cara Aman Mencoba Skincare Baru Menurut Dokter, Jangan Sekaligus
Satu-satunya cara mengetahui apakah suatu produk cocok dengan kulit atau tidak adalah dengan mencobanya langsung, tapi dengan cara yang tepat.
Dr. Riris Asti Respati, Sp.DVE, dermatologis menuturkan, tidak ada metode pasti untuk memastikan kecocokan suatu produk tanpa mencobanya di kulit sendiri.
"Sebenarnya mesti dicoba. Enggak ada lagi cara lainnya selain dicoba, dan memang trial and error tiap orang bisa beda-beda," kata Riris dalam acara Wardah Skinverse Clinic 2025 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2025).
Namun, bukan berarti orang bisa asal mencoba produk baru tanpa memahami kondisi kulitnya.
Langkah pertama yang ditekankan Riris adalah pentingnya mengenali jenis dan tipe kulit masing-masing.
"Pertama mesti kenal dulu jenis kondisi kulitnya, tipenya apa. Baru nanti cari skincare yang sesuai dengan tipe kulitnya," tambahnya.
Bagaimana cara mencoba skincare baru?
Coba produk satu per satu
Ingin tahu apakah produk skincare baru cocok untuk kulitmu? Dokter kulit membagikan cara mencoba produk agar lebih aman.
Salah satu kesalahan umum saat mencoba produk skincare baru adalah langsung menggunakan seluruh rangkaian produk sekaligus.
Hal ini justru menyulitkan untuk mengidentifikasi produk mana yang menyebabkan masalah jika muncul reaksi kulit.
Menurut Riris, pendekatan yang lebih aman adalah dengan memperkenalkan produk satu per satu secara bertahap.
"Kalau memang setelah dipakai langsung ada efek sampinya, misalnya enggak cocok, ya bisa dihentikan. Tapi kalau nggak ada efek apa pun dan ingin lihat outcome-nya bagaimana, ya kurang lebih sebulan," jelasnya.
Berapa lama mencoba skincare baru?
Ingin tahu apakah produk skincare baru cocok untuk kulitmu? Dokter kulit membagikan cara mencoba produk agar lebih aman.
Waktu sekitar satu bulan dianggap ideal untuk melihat hasil suatu produk skincare karena mengikuti fase alami pergantian sel kulit, yang rata-rata berlangsung selama 28 hari.
Dengan begitu, perubahan atau hasil dari penggunaan produk dapat dievaluasi secara lebih obyektif.
Namun, tak sedikit orang yang merasa panik saat kulit justru mengalami jerawat atau iritasi setalah memakai produk baru.
Dalam hal ini, Riris menekankan pentingnya membedakan apakah itu adalah tanda purging (proses pembersihan kulit dari dalam) atau reaksi alergi atau iritasi.
Hal ini terutama untuk produk dengan kandungan aktif, seperti turunan vitamin A (retinoid), efek awal seperti breakout bisa jadi hal yang normal.
"Retinal sebenarnya turunan dari retinoic acid. Retinoic acid sendiri memang obat buat jerawat, jadi mesti dibedain dulu, ini breakout atau memang jerawat?" jelasnya.
Artinya, tidak semua reaksi awal harus dianggap sebagai ketidakcocokan.
Mengacu pada prinsip basic skincare
Ingin tahu apakah produk skincare baru cocok untuk kulitmu? Dokter kulit membagikan cara mencoba produk agar lebih aman.
Sebagai pendekatan paling aman, Riris menyarankan tetap mengacu pada prinsip basic skincare atau skincare dasar.
"Basic skincare itu ya cleanser atau pembersih, bisa sabun atau micellar water. Terus pakai pelembap, sunscreen (tabir surya), dan krim malam jika perlu," tambahnya.
Merawat kulit berdasarkan kebutuhan dasarnya akan meminimalisasi risiko kesalahan penggunaan produk.
Dengan mengenali tipe kulit, memperkenalkan produk secara bertahap, serta tidak panik saat muncul reaksi awal, tiap orang bisa menjalani proses skincare yang tepat dengan lebih aman.
"Target sebenarnya tuh kalau pakai skincare adalah kulitnya di tengah-tengah, enggak kering banget, enggak berminyak. Kulit sehat yang kayak gitu," tutupnya.
Mencoba produk skincare baru butuh waktu, kesabaran, dan pemahaman tentang kondisi kulit kamu sendiri.
Cara terbaik untuk mengetahui kecocokan produk adalah dengan mencobanya langsung ke kulitmu secara bertahap, serta memperhatikan kandungannya.
