Top 5+ Gejala Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan Menurut Dokter

Kanker ovarium memiliki tingkat kematian yang tinggi, terutama karena gejala awal yang samar dan kerap diabaikan.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Konsultan Onkologi dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk, mengingatkan masyarakat untuk lebih peka terhadap sinyal-sinyal kecil yang bisa menjadi tanda awal kanker ovarium.
"Sebagian besar pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, jika gejala awal dikenali lebih dini, peluang hidup bisa lebih besar," ujar dr. Yusuf dalam talkshow sesi edukasi “Kanker Ovarium: Bahaya Tersembunyi yang Harus Diwaspadai”, di Jakarta, pada Kamis (24/7/2025).
5 gejala awal kanker ovarium yang sering diabaikan
Menurut dr. Yusuf ada lima gejala awal kanker ovarium yang sering diabaikan. Simak selengkapnya.
1. Perut kembung terus-menerus
"Kembung itu keluhan yang paling banyak disampaikan pasien kanker ovarium," kata dr. Yusuf.
Namun yang membedakan, rasa kembung yang dimaksud bukan yang muncul sesekali karena makanan, melainkan kembung yang tidak kunjung membaik meski sudah diobati.
Pasien biasanya merasakan perut terasa penuh, padat, atau menegang, bila berlangsung lebih dari dua minggu tanpa sebab yang jelas, kondisi ini patut dicurigai.
2. Mudah merasa kenyang saat makan
Tanda berikutnya yang patut diwaspadai adalah rasa cepat kenyang padahal baru makan sedikit.
Menurut dr. Yusuf, banyak pasien mengira ini hanyalah gangguan lambung atau asam lambung.
Padahal, bila berlangsung terus-menerus, ini bisa menjadi petunjuk awal adanya gangguan serius di dalam rongga perut.
3. Sering buang air kecil
Frekuensi ketika buang air kecil yang meningkat dari biasanya, juga bisa menjadi sinyal dalam kanker ovarium.
"Bentar-bentar pipis, kenapa? karena ada tumor yang di dalam perut menekan kandung kemih, bergerak sedikit, pengin pipis," ujarnya.
Gejala ini sering dianggap sepele. Namun, jika disertai dengan gejala-gejala lain, perlu dicurigai sebagai bagian dari tanda awal kanker ovarium.
4. Penurunan berat badan
Gejala ini memang bukan keluhan utama, tapi menurut dr. Yusuf, penurunan berat badan yang signifikan dan tidak disengaja juga bisa menjadi tanda kanker ovarium, terutama bila terjadi bersamaan dengan gejala-gejala sebelumnya.
"Kemudian berat badannya yang tadinya normal, tiba-tiba sudah kayak tulang kering, perutnya sudah membesar. Itu juga salah satu ciri yang harus kita waspadai," tambahnya.
5. Nyeri di area panggul atau perut bawah
Nyeri kronis atau ketidaknyamanan di daerah panggul atau perut bawah bisa menjadi tanda adanya kanker ovarium. Rasa sakit atau nyeri yang ada di area panggul ini bisa terasa seperti kram saat menstruasi.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan salah satu gejala ini, dan segera konsultasikan ke dokter.
Lebih lanjut, dr. Yusuf juga menambahkan gelaja-gejala lain yang kerap terjadi sebagai gejala awal kanker ovarium, seperti cepat kelelahan atau letih, terjadi perdarahan di luar menstruasi atau siklus menstruasinya abnormal.
Kesadaran diri jadi kunci
Menurut dr. Yusuf, lima gejala ini hampir selalu muncul pada pasien kanker ovarium, namun sering dianggap sebagai gangguan ringan.
Umumnya, 9 dari 10 pasien kanker ovarium, akan mengeluhkan salah satu atau beberapa keluhan yang disebutkan sebelumnya.
Ia menambahkan, karena hingga kini belum ada metode skrining yang efektif untuk mendeteksi kanker ovarium secara dini, kesadaran individu menjadi langkah pencegahan terbaik.
Pentingnya pemeriksaan lanjutan
Meski gejala awal bisa jadi samar, pemeriksaan lanjutan seperti USG transvaginal, tumour markers CA-125, bisa membantu mengarahkan diagnosis, terutama pada perempuan dengan faktor risiko seperti usia di atas 50 tahun, tidak pernah hamil, atau memiliki riwayat kanker di keluarga.
Dengan mengenali lima gejala awal ini, diharapkan perempuan, khususnya di Indonesia dapat lebih waspada terhadap kondisi tubuh mereka sendiri.