Top 5+ Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium termasuk kanker ginekologi paling mematikan karena sering kali baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi, dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk, kesadaran terhadap faktor risiko kanker ovarium menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi perempuan dengan kondisi tertentu.

"Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia, dengan 15.130 kasus baru setiap tahunnya," ujar dr. Yusuf dalam sesi edukasi kanker ovarium yang digelar oleh AstraZeneca di Jakarta, Kamis (24/7/2025). 

Apa saja faktor risiko kanker ovarium?

1. Menstruasi dini dan menopause terlambat

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk, dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi, memaparkan bahayanya kanker ovarium yang dikenal dengan silent killer bagi perempuan, dalam sesi edukasi AstraZeneca, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Yusuf menuturkan, semakin panjang masa menstruasi seorang perempuan, entah karena datang bulan terlalu dini atau menopause yang datang terlambat, semakin tinggi pula risiko terpapar estrogen dalam waktu lama. Hal ini bisa memicu sel-sel abnormal di ovarium.

"Semakin lama seorang perempuan terpapar hormon estrogen, entah karena menstruasi lebih awal atau menopause terlambat, semakin tinggi risikonya terkena kanker ovarium," tutur Yusuf.

Paparan estrogen yang terlalu panjang membuat ovarium terus mengalami aktivitas yang meningkatkan kemungkinan mutasi sel, terlebih jika tidak pernah "istirahat" karena kehamilan atau menyusui.

2. Tidak pernah hamil

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium sering terlambat terdeteksi dan bisa mematikan. Kenali lima faktor risikonya menurut dokter.

Perempuan yang tidak pernah hamil atau yang fase hamilnya jarang, entah karena pilihan hidup, juga lebih berisiko. Ini berkaitan dengan frekuensi ovulasi yang tidak pernah berhenti.

"Setiap ovulasi itu seperti luka kecil yang sembuh sendiri, tapi kalau terlalu sering bisa menimbulkan potensi kelainan sel," tutur Yusuf. 

Oleh karena itu, perempuan yang tidak pernah hamil atau menyusui cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibanding yang pernah hamil.

3. Riwayat kanker dalam keluarga

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium sering terlambat terdeteksi dan bisa mematikan. Kenali lima faktor risikonya menurut dokter.

Riwayat genetik juga menjadi salah satu indikator penting. Yusuf menyebut, perempuan dengan anggota keluarga yang pernah terkena kanker ovarium atau kanker payudara, terutama jika pada usia muda, perlu waspada.

"Kalau ada ibu, nenek, atau saudara perempuan kandung yang pernah kena kanker maka risiko juga meningkat. Terutama kalau usianya muda," ujarmya.

Pada beberapa kasus, faktor genetik seperti mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 memang terbukti meningkatkan risiko kanker ovarium secara signifikan.

4. Obesitas

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium sering terlambat terdeteksi dan bisa mematikan. Kenali lima faktor risikonya menurut dokter.

Selain faktor hormonal dan genetik, gaya hidup juga berperan. Obesitas disebut dapat meningkatkan risiko kanker ovarium melalui mekanisme hormonal. 

Gaya hidup yang kurang sehat, yang menyebabkan berat badan berlebih, menjadi pola yang sering ditemukan pada perempuan usia produktif.

Kondisi ini justru diam-diam meningkatkan risiko terkena kanker ovarium. 

5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium, kanker ovarium, faktor risiko kanker ovarium, gejala kanker ovarium, gejala kanker ovarium stadium awal, dokter obstetri dan ginekologi, ovarian cancer adalah, apa itu kanker ovarium, Siapa yang paling berisiko mengembangkan kanker ovarium, 5 Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Perempuan Menurut Dokter, 1. Menstruasi dini dan menopause terlambat, 2. Tidak pernah hamil, 3. Riwayat kanker dalam keluarga, 4. Obesitas, 5. Usia di atas 50 tahun

Kanker ovarium sering terlambat terdeteksi dan bisa mematikan. Kenali lima faktor risikonya menurut dokter.

Kanker ovarium sering terjadi pada perempuan pasca-menopause.

Namun, perempuan masih dalam usia produktif pun tetap perlu memperhatikan gejala-gejala awal serta menjalani gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko. 

Dilansir dari American Cancer Society, risiko terkena kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia.

Kanker ovarium jarang ditemukan pada perempuan berusia di bawah 40 tahun. Kanker tersebut berkembang setelah manopause, dan separuh dari itu ditemukan pada perempuan berusia 63 tahun ke atas.

Adakah skirining spesifik untuk kanker ovarium?

Perempuan diimbau waspada

Berbeda dengan kanker serviks yang bisa dideteksi lewat pap smear atau kanker payudara dengan mammografi, kanker ovarium masih belum memiliki metode skrining yang andal.

"USG tiap hari pun tidak menjamin kita bisa mendeteksi lebih awal. Itulah problem besar dari kanker ovarium," tutur Yusuf. 

Sebagai tindakan antisipasi, Yusuf menyarankan agar perempuan lebih peka terhadap perubahan tubuh, terutama jika mengalami gejala seperti perut kembung terus-menerus, cepat kenyang saat makan, nyeri panggul, atau penurunan berat badan yang drastis.

Terkait kanker ovarium, harus ada kesadaran dari diri sendiri, khususnya para perempuan. Sebab, kalau sudah ada dalam stadium lanjut, pengobatan bukan hanya berat, tapi juga menurunkan kualitas hidup.