Cerita Suami Penyakit Mpok Alpa Berujung Kanker Payudara, Awas Jangan Abaikan! Awalnya Dikira Gejala Hamil

Suami Nina Carolina alias Mpok Alpa, Aji Darmaji, mengungkapkan kisah di balik sakit yang diderita Almarhumah hingga berpulang di usia 38 tahun. Menurut Aji, penyakit itu bermula setelah Mpok Alpa melahirkan. Awalnya, gejala yang muncul tidak dianggap serius karena dikira bagian dari perubahan tubuh akibat kehamilan.
“Sakit itu sebenarnya mulai terasa setelah melahirkan. Karena hormon wanita saat hamil dan setelah melahirkan memang tinggi, jadi gejalanya baru benar-benar terasa setelah lahiran. Awalnya sempat mengira hanya kantongan susu, ternyata dari situ muncul penyakit itu,” ujar Aji di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
Aji menambahkan, Mpok Alpa sempat merasakan ada benjolan di bagian payudaranya. Namun saat itu, keluarga masih menganggapnya sebagai kondisi wajar.
“Waktu hamil sempat dikira kantongan susu, karena kan wajar ada perubahan di payudara saat hamil. Cuma lama-lama terasa sakit, dari situ mulai curiga,” jelasnya.
Benjolan itu makin terasa setelah proses persalinan. Rambut Mpok Alpa juga mengalami kerontokan hebat, yang awalnya dikira bawaan pasca-hamil. Namun setelah dilakukan pemeriksaan medis dan biopsi, barulah terungkap bahwa komedian dengan gaya bicara khas Betawi itu mengidap kanker payudara.
“Sejak melahirkan, benjolan itu makin membesar. Awalnya dikira bawaan hamil juga, apalagi rambut sempat rontok seperti pengalaman melahirkan sebelumnya. Tapi setelah diperiksa dan biopsi, ternyata divonis kanker payudara,” kenang Aji.
Pada pemeriksaan awal, dokter mendiagnosis Mpok Alpa menderita kanker payudara stadium 1. Namun perkembangan penyakit tersebut sangat cepat meskipun ia sudah menjalani kemoterapi.
“Waktu pertama kali dianalisis, masih stadium 1. Perlahan berkembang, meski sudah mulai menjalani kemoterapi, tapi pertumbuhannya tetap cepat,” kata Aji.
Di balik perjuangan medis yang dijalani, Aji melihat istrinya tetap berusaha kuat menghadapi penyakit tersebut. Meski fisiknya melemah, Mpok Alpa tetap berusaha tersenyum dan tidak ingin keluarganya larut dalam kesedihan.
“Dia selalu bilang ke saya, jangan sedih, harus kuat. Katanya kalau dia sakit, jangan sampai anak-anak ikut merasakan. Itu yang bikin saya terharu, dia tetap mikirin keluarga sampai akhir,” ungkap Aji dengan suara bergetar.
Namun takdir berkata lain. Mpok Alpa akhirnya berpulang pada usia 38 tahun, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan sesama artis, dan penggemar.
Kisah sakit yang dialaminya menjadi pengingat bagi banyak perempuan untuk tidak meremehkan gejala-gejala yang muncul selama dan setelah kehamilan. Apa yang semula dianggap sebagai perubahan hormon ternyata bisa menjadi tanda penyakit serius yang membutuhkan perhatian lebih dini.