Kondisi sang Suami Setelah Mpok Alpa Meninggal: Kayak Kaki Hilang Sebelah

Mpok Alpa dan Suami
Mpok Alpa dan Suami

 Kepergian Nina Carolina, yang lebih dikenal sebagai Mpok Alpa, pada 14 Agustus 2025, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan penggemar. Komedian berusia 38 tahun ini meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker payudara yang telah menyebar ke paru-paru. Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji, berbagi kisah pilu tentang kehidupannya setelah ditinggal sang istri, yang dianggapnya sebagai belahan jiwa.

Prosesi pemakaman Mpok Alpa di TPU Kujaran, Jakarta, berlangsung khidmat pada Jumat, 15 Agustus 2025. Namun, duka keluarga bertambah berat ketika anak kembar mereka, Raffa dan Raffi Ahmad Darmadina, harus dilarikan ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit sehari setelah kepergian ibu mereka. Kondisi ini membuat Aji semakin terpukul, seolah dunia kehilangan cahayanya.

“Dua-duanya bucin. Kalau enggak bucin, enggak dinikahi. Ya, merasa kayak kaki hilang sebelah saja, begitu. Makanya kayak merem masih terbayang,” kata Aji Darmaji kepada awak media di rumah duka, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Aji mengaku masih belum mampu memasuki kamar yang dulu menjadi tempat beristirahat bersama Mpok Alpa. Luka kehilangan masih terasa begitu dalam, membuatnya hanya bisa berdoa untuk ketenangan sang istri. 

“Masuk ke rumah saya belum berani masuk kamar. Belum masuk kamar, enggak kuat. Masih di bawah saja,” akunya.

Saat ini, Aji berfokus merawat Raffa dan Raffi, anak kembar yang lahir pada Oktober 2024, sembari berusaha melanjutkan hidup. Ia juga mengenang perjuangan Mpok Alpa melawan penyakit yang telah menggerogotinya. 

Menurut Aji, kondisi istrinya mulai memburuk sejak Juli 2025, ditandai dengan gejala panas dingin dan tubuh yang semakin lemas. Mpok Alpa telah menjalani kemoterapi dan berobat hingga ke Penang, Malaysia.

“Drop-dropnya ya bulan, bulan yang lalu, Juli. Sudah mulai panas dingin, mulai lemas badan,” jelas Aji Darmaji.

Meski telah berjuang, takdir menentukan lain. Mpok Alpa dipanggil Sang Pencipta, meninggalkan sejumlah cita-cita yang belum terwujud. Salah satu impian terbesarnya adalah membawa keluarga untuk menunaikan umrah bersama. 

“Mengajak umrah satu keluarga kalau ada rezeki. (Saya bilang) entar Ma, kalau ada rezeki sudah kumpul. Nanti kalau rezekinya sudah kumpul, siap lahir batinnya kayak begitu. Raffa Raffi sudah bisa jalan minimal, kita enaklah menuntunnya,” katanya.

Raffa dan Raffi, yang dinamai sebagai bentuk penghormatan kepada Raffi Ahmad yang menanggung biaya persalinan mereka, kini menjadi fokus utama Aji. Kehilangan Mpok Alpa tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga, tetapi juga bagi penggemar yang mengenalnya sebagai sosok penuh tawa dan kehangatan. Aji berharap doa-doa dari masyarakat dapat menemani perjalanan Mpok Alpa di alam sana, sembari ia berusaha kuat demi anak-anaknya.