Aturan Digital Khusus Anak Resmi Rilis, Orangtua Wajib Tahu Isinya Sebelum Terlambat

“Sebelum merancang PP ini, kita konsultasi ke banyak pihak, termasuk asosiasi psikolog, tentang mengapa dibutuhkannya pembatasan berdasarkan usia. Berbeda usia anak akan berbeda pula treatment sesuai perkembangan psikologisnya,” jelas dia.
Sayang, ada sekitar 13,4 persen anak punya akun yang dirahasiakan dari orangtua, terutama remaja.
Sedangkan, 32,1 persen anak membagikan informasi pribadinya di media sosial (Kajian Unicef, 2023: Pengetahuan dan Kebiasaan Daring Anak).
Sari mengingatkan bahwa ada ancaman seperti grooming maupun penyalahgunaan data pribadi.

Content Creator Indah Rizky Ariani.
“Kita jangan menyalahkan anak terlebih dahulu, namun, semua dimulai dari orangtua untuk memberikan contoh yang baik,” ucap Arul, sapaan akrabnya. Saat ini, anak cenderung mengikuti konten yang dilihat karena adanya godaan dan takut tertinggal tren/FOMO (Fear of Missing Out).
Mulai dari gaya hidup dan gaya visual, hingga penggunaan bahasa. Arul mengingatkan, jangan sampai anak-anak terjebak tren dan konten negatif seperti judi online.
“Salah satu cara yang paling sederhana adalah install aplikasi pengawasan di gawai anak, untuk mengetahui anak pergi ke mana, berapa lama anak main HP, dan apa saja yang mereka akses,” jelasnya.
Senada, Content Creator Indah Rizky Ariani, justru membangun kebiasaan membaca buku pada anak.
Ia pun mengajak orangtua untuk lebih dekat kepada anak, untuk lebih mengetahui perkembangan mereka.
“Mengajarkan anak untuk terbuka dan menceritakan berbagai hal yang ia temui, bisa menjadi salah satu cara untuk mengetahui apa yang diakses oleh anak. Mereka cenderung tidak tahu mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah,” papar Indah.