Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Tembus 613 Juta dalam 6 Bulan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 613,78 juta pada semester satu 2025.
Total perjalanan wisnus dalam enam bulan pertama 2025 terbagi menjadi 282,41 juta perjalanan pada kuartal pertama, serta 331,37 juta perjalanan pada kuartal kedua 2025.
“Kami senang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025, mencapai 5,12 persen year on year yang melebihi pencapaian kuartal pertama 2025 dan kuartal kedua 2024,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/8/2025).
Angka ini juga menunjukkan peningkatan 22,32 persen dibandingkan perjalanan wisnus pada kuartal kedua 2024.
Untuk diketahui, perjalanan wisnus dihitung berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dalam negeri secara sukarela dengan durasi perjalanan kurang dari enam bulan, serta bukan bertujuan untuk sekolah maupun bekerja (memperoleh gaji).
Tidak hanya pergerakan wisnus, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada kuartal kedua 2025 juga mencatat peningkatan.
Selama kuartal kedua 2025, tercatat sebesar 3,89 juta kunjungan wisman yang berarti meningkat 13,96 persen bila dibandingkan kuartal kedua 2024.
“Selama semester pertama tahun 2025 ini, kita sudah mencatatkan 613,78 juta perjalanan wisatawan nusantara, dan 7,05 juta kunjungan wisatawan mancanegara,” ucap Widiyanti.
Upaya meningkatkan pergerakan wisatawan
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.
Masih tersisa semester kedua 2025 yang diisi dengan momen hari-hari besar, di antaranya Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 serta Natal dan Tahun Baru.
Menyambut musim liburan selama satu semester ke depan, Widiyanti mengungkapkan upaya Kemenpar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat HUT RI.
Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk berpartisipasi dengan turut memeriahkan HUT ke-80 RI.
Salah satu bentuknya adalah menyiapkan pilihan paket wisata yang menarik berupa diskon hotel dan restoran selama bulan kemerdekaan.
“Sehingga wisatawan bisa memanfaatkan momen libur nasional pada 18 Agustus 2025 dengan berwisata di dalam negeri. Hotel-hotel pun sudah mulai mempublikasikan promo mereka, termasuk promo diskon hingga 80 persen menyambut HUT ke-80 RI,” ucap Widiyanti.
Kementerian Pariwisata juga mengajak masyarakat untuk menonton 58 Festival Karisma Event Nusantara yang masih akan dilaksanakan hingga akhir tahun, termasuk Festival Pacu Jalur yang akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus 2025.
Selanjutnya, mulai Oktober 2025, Kementerian Pariwisata juga akan memulai kampanye libur Natal dan Tahun Baru 2025-2026, serta akan berkoordinasi dengan asosiasi dan pelaku usaha untuk menghadirkan promo dan paket wisata yang menarik wisatawan nusantara.
“Upaya ini juga dikombinasikan dengan stimulus ekonomi untuk supply melalui kebijakan diskon transportasi dan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat sebagaimana dikomunikasikan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi,” kata dia.
Kontribusi sektor pariwisata pada pertumbuhan ekonomi
Sejumlah peserta saat mengikut lomba selancar di Festival Lakey di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/7/2025).
Lebih lanjut, Widiyanti menjelaskan kontribusi besar sektor pariwisata pada pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2025.
Sebanyak empat besar sektor yang berkontribusi paling besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dan terkait dengan sektor pariwisata.
Hal ini dapat dilihat dari peranan sektor pariwisata pada PDB menurut lapangan usaha (sektoral) pada kuartal kedua 2025, di antaranya sektor jasa lainnya, termasuk jasa hiburan dan rekreasi, yang ditunjukan melalui peningkatan pergerakan wisnus dan kunjungan wisman.
Sektor ini menjadi yang tertinggi pertumbuhannya pada kuartal kedua 2025, yaitu sebesar 11,31 persen.
Selanjutnya, sektor jasa perusahaan menjadi sektor tertinggi kedua pertumbuhannya sebesar 9,31 persen, yang didukung peningkatan aktivitas jasa agen atau biro perjalanan wisata.
Diikuti dengan sektor transportasi dan perdagangan menjadi sektor tertinggi ketiga pertumbuhannya, yaitu sebesar 8,52 persen. Sektor ini didukung berbagai kebijakan stimulus ekonomi ekonomi, diskon, tiket pesawat, kereta api, dan sebagainya.
Terakhir, ada sektor akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan 8,04 persen.
“Sektor akomodasi dan makan minum ini yang paling banyak didorong oleh kegiatan kepariwisataan,” tutur Widyanti.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu faktor pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua adalah adanya peningkatan mobilitas masyarakat.
Peningkatan mobiltas masyarakat mendorong konsumsi dan sektor pariwisata terutama pada wisman yang mencapai 140.000 orang, serta pergerakan yang mencapai 100.000 orang.
"Jadi ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah ini mendorong tumbuhnya wisnus secara year on year itu 23,32 persen," kata Airlangga.
"Kemudian ini juga mendorong sisi transportasi dengan berbagai program yang dibuat pemerintah termasuk terkait dengan diskon-diskon pesawat, maupun diskon tol,” pungkasnya.