Kuliner Nusantara Tembus Restoran Tiga Bintang Michelin di Jerman, Dipimpin Chef Degan Septoadji

Eropa, Schwarzwaldstube, Jerman, Hotel Traube Tonbach, kuliner Indonesia, Chef Degan Septoadji, koki Indonesia, eropa, Kuliner Indonesia, diplomasi kuliner, kuliner indonesia yang mendunia, koki indonesia, Michelin Star Restaurant, Restoran bintang tiga Michelin, diplomasi kuliner indonesia, Kuliner Nusantara Tembus Restoran Tiga Bintang Michelin di Jerman, Dipimpin Chef Degan Septoadji

— Aroma rempah-rempah khas Indonesia seperti lengkuas, kunyit, serai, kemiri, dan cabai akan menguar dari dapur salah satu restoran paling bergengsi di Eropa, Schwarzwaldstube, Jerman.

Untuk pertama kalinya, restoran tiga bintang Michelin yang terletak di Hotel Traube Tonbach, Black Forest, akan sepenuhnya diambil alih oleh tim koki asal Indonesia pada 6–9 Agustus 2025.

Tim ini dipimpin oleh maestro kuliner Indonesia, Chef Degan Septoadji, yang telah malang melintang di dunia gastronomi internasional selama lebih dari 40 tahun.

Ia akan berkolaborasi dengan Setyo Widhyarto, Sous Chef Eksekutif Raffles Jakarta, serta Norman Ismail, koki selebritas sekaligus wajah akrab di layar kaca Tanah Air.

“Perjalanan ini bukan kebetulan. Empat hari gala dinner dan kelas memasak yang akan digelar pada Agustus 2025 nanti adalah hasil dari jaringan dan kepercayaan yang dibangun selama lebih dari dua dekade,” ujar Nike Kurnia, Humas tim koki Indonesia.

Dari Vokasi di Jerman Menuju Panggung Dunia

Kisah ini bermula pada tahun 1984, saat Chef Degan muda bertemu dengan Chef Henry Oskar Fried—yang kini menjabat Asisten Direktur Kuliner Hotel Traube Tonbach, saat keduanya mengikuti program Ausbildung (vokasi) di Hotel zur Pfalz, Kandel, Jerman.

Persahabatan mereka kemudian membuka jalan bagi kolaborasi internasional.

Pada 2007, Chef Degan sempat diundang memasak di hotel ini, meski belum menyentuh dapur Schwarzwaldstube. Barulah setelah bertahun-tahun melakukan promosi kuliner Indonesia termasuk kursus memasak pada 2014–2017, kepercayaan itu tumbuh dan berbuah manis di tahun 2025 ini.

"Untuk pertama kalinya, tim koki Indonesia dipercaya mengambil alih sepenuhnya dapur restoran tiga bintang Michelin di Jerman, yang selama ini dikenal sebagai benteng kuliner Eropa dan Jepang,” kata Nike Kurnia.

Aroma Indonesia di Restoran Legendaris

Eropa, Schwarzwaldstube, Jerman, Hotel Traube Tonbach, kuliner Indonesia, Chef Degan Septoadji, koki Indonesia, eropa, Kuliner Indonesia, diplomasi kuliner, kuliner indonesia yang mendunia, koki indonesia, Michelin Star Restaurant, Restoran bintang tiga Michelin, diplomasi kuliner indonesia, Kuliner Nusantara Tembus Restoran Tiga Bintang Michelin di Jerman, Dipimpin Chef Degan Septoadji

Hotel Traube Tonbach setelah kebakaran.

Hotel Traube Tonbach sendiri telah berdiri sejak 1789 di jantung Black Forest (Schwarzwald), Jerman. Hotel ini bukan hanya simbol kemewahan dan sejarah Eropa, tetapi juga rumah bagi Schwarzwaldstube—salah satu restoran paling prestisius di dunia.

Namun, pada tahun 2020, restoran ini sempat luluh lantak akibat kebakaran besar yang menjadi perhatian nasional di Jerman.

Keluarga Finkbeiner, pemilik hotel sejak abad ke-18, membangun kembali restoran dari nol, dengan tekad mempertahankan tiga bintang Michelin di tengah krisis.

“Kini, di gedung restoran baru yang dibangun setelah tragedi itu, aroma Indonesia menjadi yang pertama mengisi ruangnya. Bukan hanya bangunan yang kembali berdiri—tapi juga persahabatan, warisan, dan keyakinan akan kekuatan budaya,” ujar Nike.

Menu Istimewa, Soto Lamongan hingga Rendang dan Klepon

Empat malam eksklusif akan digelar, dengan hanya 35 kursi tersedia setiap malam. Harga yang ditawarkan adalah 129 euro (sekitar Rp 2,2 juta) per orang.

“Setiap piring yang disajikan tak sekadar akan memanjakan lidah, tetapi membawa tamu pada perjalanan lintas pulau,” ujar Nike.

Berikut beberapa sajian yang akan disuguhkan:

1. Scallop panggang dengan asinan sayur

“Di sini kekayaan lautan dan daratan bersatu dalam rasa asam-manis yang menggoda lidah,” jelas Chef Degan.

2. Soto ayam Lamongan

Harum kunyit, serai, dan taburan bawang goreng akan membangkitkan kenangan akan rumah bagi warga Indonesia.

3. Ikan samjoripet, bebek bumbu Bali, rendang sapi, dan sayur lodeh akan menjadi menu utama yang menggugah selera.

4. Bubur ketan hitam, klepon, dan rujak buah tropis disiapkan sebagai penutup yang merayakan manisnya tropis dan mengenalkan sentuhan pedas ke lidah Jerman.

Semua sajian akan dipasangkan dengan pilihan wine lokal dari Jerman, menciptakan harmoni antara Timur dan Barat yang elegan.

Bagi Chef Degan, kesempatan ini adalah tonggak sejarah penting bagi diplomasi kuliner Indonesia.

“Kuliner Indonesia bukan cuma exotic dish di sudut buffet hotel, tapi layak menjadi bintang di panggung paling bergengsi dunia,” tegasnya.

Lebih dari sekadar memasak, Chef Degan melihat ini sebagai perayaan persahabatan lintas generasi dan benua. Sebuah bukti bahwa kepercayaan bisa lahir dari sepiring makanan, dari kerja keras bertahun-tahun, dan dari kenangan masa vokasi di negeri orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul