Sambal Goreng Dinobatkan Jadi Tumisan Terenak Dunia, Ini Sejarah dan Filosofi di Baliknya
Sambal goreng, salah satu lauk rumahan khas Indonesia, baru saja dinobatkan sebagai tumisan terenak di dunia oleh situs kuliner internasional TasteAtlas.
Situs asal Kroasia itu dikenal rutin merilis daftar makanan terbaik dari berbagai negara berdasarkan ulasan pengguna.
Selama ini, sambal goreng akrab hadir di warteg, nasi kotak, hingga menjadi hidangan wajib saat perayaan besar seperti Lebaran.
Namun siapa sangka, sajian sederhana ini justru memuncaki daftar “best stir-fried dishes” global, mengalahkan tumisan populer dari China, Thailand, hingga Peru.
Sambal Goreng, Jawara Rasa dari Indonesia
Di daftar TasteAtlas, sambal goreng meraih rating 4.6 dan berada di posisi teratas.
Hidangan ini dikenal sebagai olahan sambal tumis berbumbu cabai giling, bawang merah, bawang putih, terasi, tomat, asam, dan gula merah.
Bumbu ini kemudian dimasak bersama bahan seperti kentang, tahu, tempe, atau hati ayam.
“Sambal goreng punya cita rasa pedas gurih yang dalam. Bumbunya kental dan meresap, cocok disantap hanya dengan nasi hangat,” tulis TasteAtlas dalam ulasannya, Kamis (10/7/2025).
Keunikan sambal goreng terletak pada fleksibilitas bahan dan kekayaan rasa yang mencerminkan karakter kuliner Indonesia.
Jejak Sejarah Sambal Goreng
Tunjung W Sutirto, sejarawan dari Universitas Sebelas Maret, menjelaskan bahwa jejak sambal goreng hati sudah terekam dalam Serat Centhini (1814–1823), ensiklopedia kebudayaan Jawa.
Dalam naskah tersebut, hidangan ini dikenal dengan nama sambel goreng rempelati (hati dan ampela ayam), yang disajikan kepada tokoh utama, Cebolang, saat berkunjung ke rumah Ki Endraswara di Wanagiri.
”Dari jejak itu, kemudian hidangan ini muncul dalam berbagai perhelatan, seperti pernikahan, tasyakuran, selametan, bersih desa, dan lain-lain,” ujar Tunjung, dikutip dari KOMPAS.id.
Menurutnya, cita rasa gurih pada sambal goreng mengandung makna simbolis.
"Gurih menyimbolkan kenikmatan, tetapi yang tidak berlebihan. Istilahnya manusia ini seakan mendamba kehidupan yang tenang dan lancar. Jadi, makanan ini seperti suatu permohonan kepada Tuhan agar mendapatkan gurih dalam hidup,” jelasnya.
Pengaruh China dalam Kuliner Nusantara
Minta Harsana, pakar gastronomi dari Universitas Negeri Yogyakarta, menyebut sambal goreng hati kemungkinan dipengaruhi oleh masakan China yang dibawa pedagang pada masa lalu.
Salah satu hidangan yang dikenalkan adalah “tigong”, olahan hati ayam berbumbu pedas.
"Banyak sekali makanan kita itu terpengaruh dengan masakan China. Ini terkait dengan karakter orang-orang Indonesia dan China yang agak mirip. Ada istilah eman-eman, atau sayang, jika ada bahan terbuang seperti jeroan," kata Minta.
Seiring waktu, tigong dimodifikasi oleh masyarakat Jawa menjadi sambal goreng hati, dengan variasi bahan mulai dari penambahan kentang hingga penggantian hati ayam dengan hati sapi.
Sambal Goreng dan Tradisi Lebaran
Kini, sambal goreng hati bukan hanya sekadar lauk, tetapi juga bagian dari tradisi kuliner Indonesia.
Saat Lebaran, sambal goreng hati selalu hadir mendampingi opor ayam.
Menurut Minta, keduanya adalah pasangan sempurna.
"Kuah kuning opor rasa-rasanya kurang nikmat jika disantap sendirian. Jadi, harus disandingkan bersama sambal goreng hati. Ini sesuai filosofi sambal tentang kebersamaan. Rasa pedas, gurih, dan segar melebur menjadi satu dalam hidangan itu," ujarnya.
Daftar Tumisan Terenak Dunia versi TasteAtlas
Selain sambal goreng, Indonesia juga menempatkan nasi goreng ayam (rating 4.5) di posisi ketiga.
Berikut daftar lengkapnya:
- Sambal Goreng – Indonesia
- Stir-Fry Shrimps – China
- Nasi Goreng Ayam – Indonesia
- Tibs – Ethiopia
- Pad Thai – Thailand
- Twice-Cooked Pork – China
- Lomo Saltado – Peru
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan di KOMPAS.id dengan judul "Sambel Goreng Ati” Sedap Mantap Simbol Kebahagiaan dan Harapan".
