Masakan Hitam Khas Indonesia Masuk 10 Makanan Terenak Dunia, Apa Itu?

Indonesia kembali mencuri perhatian dunia lewat masakan khasnya. Kali ini, masakan khas Jawa Timur yaitu rawon, berhasil menembus daftar 10 Best Dishes in the World 2025 versi TasteAtlas, sebuah situs peta kuliner global asal Kroasia yang dikenal sering merilis daftar makanan autentik dari berbagai negara.

Dengan rating 4,62 dari total lebih dari 367 ribu suara pengguna, rawon menempati peringkat ke-8, mengalahkan makanan populer seperti Biang-biang Noodle dari China dan Unadon dari Jepang.

Di balik tampilannya yang pekat dan hitam legam, ternyata rawon menyimpan sejarah panjang dan rasa yang kompleks. Artikel ini akan membahas posisi rawon di daftar makanan terbaik dunia, sejarah kuliner yang menyertainya, hingga rahasia kelezatannya.

Ilustrasi rawon

Rawon Masuk Daftar 10 Hidangan Terenak Dunia

TasteAtlas mencatat rawon sebagai salah satu sup terenak yang pernah ada, berkat cita rasa gurih dan kaya rempahnya.

Makanan ini tak hanya populer di Jawa Timur, tapi juga dikenal luas di Indonesia dan mulai dilirik oleh penikmat kuliner dunia.

Warna hitam khas rawon berasal dari kluwek, bahan utama yang menciptakan rasa khas dan penampilan unik pada hidangan ini.

Dalam daftar TasteAtlas, rawon berada di peringkat kedelapan setelah berbagai hidangan internasional seperti Pizza Napoletana, Picanha dari Brasil, hingga Asado khas Argentina.

Ini bukan pertama kalinya masakan Indonesia masuk daftar prestisius tersebut, namun kali ini rawon tampil sebagai sup nasional yang punya reputasi internasional.

Sejarah Rawon, Sup Hitam dari Masa Majapahit

Melansir laman resmi Kemenparekraf, rawon disebut-sebut sudah dikenal sejak masa Kerajaan Majapahit.

Dalam Prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo dan berasal dari tahun 901 M, rawon disebut dengan nama “rarawwan”. Hal ini memperkuat dugaan bahwa rawon berasal dari Ponorogo sebelum menyebar ke seluruh wilayah Jawa Timur.

Dalam naskah kuno berjudul Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni (1926), rawon disebut sebagai sajian yang disuguhkan untuk kalangan bangsawan.

Dulu, bahan dasarnya adalah daging kerbau, tetapi kini lebih umum menggunakan daging sapi karena lebih mudah didapat. Teknik memasaknya pun khas, menggunakan metode masak lambat agar kaldu meresap sempurna.

Ilustrasi rawon tulang sapi yang nikmat dan empuknya pas.

Kluwek, Rahasia Hitam dalam Sup Terenak Dunia

Warna hitam pekat pada rawon berasal dari buah kluwek yang difermentasi. Meski beracun jika dikonsumsi mentah, kluwek yang diolah dengan benar menjadi bumbu andalan yang menciptakan aroma dan rasa unik.

Inilah yang membuat rawon berbeda dari sup lainnya. Tak heran, banyak wisatawan mancanegara menjuluki rawon sebagai “black soup from Indonesia”.

Dalam sepiring rawon biasanya terdapat potongan daging sapi empuk, tauge segar, telur asin, dan sambal sebagai pelengkap.

Kuahnya gurih dan kaya rempah, menyatu sempurna dengan tekstur daging dan bahan pelengkap lainnya. Rasa khas inilah yang membuat rawon tak tergantikan dan layak masuk daftar makanan terbaik dunia.