Tak Semua Orang Bau Ketiak Saat Berkeringat, Siapa Saja Mereka?

Tidak semua orang memiliki bau badan, terutama di area ketiak. Pernahkah kamu bertemu seseorang yang tetap segar, meski berkeringat dan tidak memakai deodoran?
Atau mungkin kamu termasuk orang yang nyaris tidak pernah mencium bau tak sedap dari tubuh sendiri?
Fenomena ini ternyata bisa dijelaskan lewat faktor genetik, tepatnya dari gen bernama ABCC11.
Melansir laman Medical News Today, dikutip Kamis (7/8/2025), para ilmuwan menemukan bahwa varian tertentu pada gen ABCC11 dapat membuat seseorang nyaris tidak memiliki bau badan di area ketiak.
Bahkan, mereka yang membawa varian gen ini juga cenderung memiliki telinga kering alias earwax (kotoran telinga) kering, berbeda dari kebanyakan orang yang memiliki earwax lengket atau basah.
Gen ABCC11 dan bau ketiak
Gen ABCC11 bertanggung jawab untuk menghasilkan protein yang membantu mengangkut molekul dalam tubuh dan keringat melintasi membran sel.
Menurut American Society for Microbiology, jika gen ini mengalami mutasi yang membuatnya tidak aktif, maka komponen organik dalam keringat tidak dapat keluar melalui membran sel di area ketiak.
Tanpa komponen ini, bakteri di permukaan kulit tidak memiliki bahan untuk diuraikan menjadi bau. Hasilnya? Ketiak yang bebas bau meski tetap berkeringat.
Orang-orang yang memiliki genotipe AA (varian dari gen ABCC11) umumnya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada bau badan, sementara mereka yang memiliki varian GA atau GG, lebih mungkin mengalami bau badan.
Siapa saja yang memiliki gen ABCC11?
Varian ABCC11 yang menyebabkan hilangnya bau ketiak ternyata paling umum ditemukan di Asia Timur, termasuk Jepang dan Korea.
Studi menunjukkan bahwa 80 persen hingga 95 persen dari orang-orang di kawasan ini memiliki genotipe AA.
Sebaliknya, varian ini jarang ditemukan pada populasi Eropa dan Afrika, sehingga orang dari wilayah tersebut umumnya tetap memiliki bau badan alami.
Bisa diketahui dari jenis kotoran telinga
Menariknya, untuk mengetahui apakah kamu memiliki varian ini, cukup lihat tekstur earwax atau kotoran telinga kamu.
Orang dengan kotoran telinga kering biasanya tidak memiliki bau badan di ketiak. Namun sebaliknya, kotoran telinga lengket atau basah menandakan keberadaan varian gen ABCC11 yang lebih umum, dan cenderung menyebabkan bau badan.
Namun, tentu saja ini bukan indikator yang mutlak. Untuk memastikan, kamu bisa melakukan tes genetik, meskipun saat ini belum dianggap sebagai kebutuhan medis.
Lebih lanjut, gen ABCC11 hanya memengaruhi bau badan di area ketiak. Orang dengan varian ini tetap bisa berkeringat dan berbau dari area tubuh lain, seperti kaki atau area lipatan tubuh lainnya.
Jadi, meski bebas dari bau ketiak, bukan berarti sepenuhnya bebas bau badan.
Cara mengurangi bau badan
Untuk sebagian besar orang yang memiliki bau badan, faktor utama penyebabnya adalah bakteri yang memetabolisme senyawa organik dalam keringat. Karena itu, menjaga kebersihan tetap menjadi langkah utama untuk mengatasi bau tak sedap.
Misalnya, cuci ketiak, kaki, dan area selangkangan minimal dua kali sehari, keringkan tubuh dengan baik setelah mandi, dan gunakan antiperspiran atau deodoran.
Kamu juga bisa perhatikan cara berpakaian. Ganti pakaian setelah berkeringat serta pilih pakaian yang longgar dari bahan alami seperti katun.
Jika semua upaya ini tidak efektif, dan bau badan tetap terus mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dalam beberapa kasus, bau badan bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan lainnya.
Meski begitu, bau badan tetap bisa dikendalikan lewat gaya hidup bersih dan sehat. Jadi, kalau kamu termasuk yang tetap segar tanpa deodoran, bisa jadi kamu mewarisi gen anti-bau ini.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!