Cara Mengurangi Kandungan Arsenik Beras Merah yang Lebih Banyak dari Beras Putih

beras, Beras, Kandungan arsenik beras, kandungan arsenik beras, cara mengurangi kandungan arsenik dalam beras, Cara Mengurangi Kandungan Arsenik Beras Merah yang Lebih Banyak dari Beras Putih

Sebuah penelitian dari Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengungkap bahwa kandungan arsenik pada beras merah lebih banyak daripada beras putih.

Meski demikian, dikutip dari Sciencealert, sebenarnya kadar arsenik dalam beras merah yang ditemukan masih dalam batasan aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Cara mengurangi arsenik dalam beras merah

  • Rendam beras selama 30 menit, lalu bilas hingga bersih, tiriskan
  • Masukkan beras dalam panci berisi air mendidih dengan jumlah perbandingannya, 4 banding satu untuk air dan beras.
  • Setelah nasi matang, buang kelebihan airnya.

Ketua Ilmu Tumbuhan dan Tanah di University Belfast Irlandia Utara, Andrew Meharg mengatakan, dengan cara tersebut maka arsenik akan banyak terbawa pada kelebihan air yang kemudian dibuang.

Dalam studi tahun 2021, peneliti merebus beras setengah matang selama lima menit, lalu melanjutkan proses memasak dalam panci berisi air yang baru.

Mengapa ada arsenik dalam beras?

Beras putih dan beras merah pada dasarnya memiliki banyak kesamaan mengingat keduanya sama-sama berasal dari biji padi yang sama. Yang membedakan dari keduanya hanya proses pembuatannya.

Beras putih dibuat dengan menghilangkan dua lapisan utama dari gabah, yaitu kulit ari (bran) dan lembaga (germ), sehingga yang tersisa hanya endosperma. Ini membuat beras putih tampak lebih putih, lebih halus.

Sedangkan beras merah masih memiliki kulit ari (bran) dan lembaga (germ), sehingga kandungan serat dan nutrisinya lebih tinggi. Hanya kulit luar yang keras (sekam) yang dibuang saat proses penggilingan.

Padi biasanya ditanam di sawah yang tergenang air. Arsenik yang secara alami terdapat di dalam tanah dapat larut dalam air genangan dan diserap oleh akar tanaman.