Studi: Makin Banyak Orangtua Beri Anak Suplemen Herbal untuk Tumbuh Kembang

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orangtua di Indonesia yang beralih pada suplemen herbal untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Perubahan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari meningkatnya kesadaran orangtua terhadap pentingnya nutrisi alami, khususnya selama masa pertumbuhan awal anak.
Tren ini menjadi sangat nyata sejak pandemi COVID-19, ketika perhatian terhadap daya tahan tubuh menjadi prioritas utama keluarga.
Orangtua dari generasi milenial dan Z menjadi pendorong utama pergeseran ini. Mereka cenderung lebih aktif mencari informasi dari berbagai sumber, termasuk media sosial, jurnal kesehatan dan diskusi daring.
Dengan bekal informasi yang luas, banyak dari mereka merasa lebih nyaman memilih produk berbasis herbal dibandingkan suplemen sintetis yang dinilai memiliki risiko efek samping lebih tinggi.
Penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Public Health (2025) menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan obat herbal pada anak mencapai 86,5 persen, menyoroti faktor kepercayaan dan kemudahan akses sebagai pendorong utama, terutama di kalangan keluarga urban. Temuan ini menguatkan bahwa tren penggunaan herbal bukan hanya fenomena lokal, tapi juga global.
Selain itu, studi lain dari Journal of Integrative Medicine (2024) menyebutkan bahwa 57,9 persen orangtua lebih memilih suplemen herbal untuk mengatasi gangguan pencernaan fungsional pada anak. Studi tersebut juga menekankan pentingnya edukasi mengenai keamanan dan dosis penggunaan, agar manfaat yang diharapkan dapat tercapai tanpa risiko efek samping yang merugikan.
Salah satu contoh produk yang cukup dikenal di kalangan orangtua adalah Madu Exsipna dari Yayle. Produk ini mengandung kombinasi madu, spirulina, moringa, dan royal jelly yang diformulasikan khusus untuk mendukung daya tahan tubuh anak.
“Kami memahami bahwa orangtua tidak hanya mencari manfaat, tetapi juga keamanan. Karena itu, kami pastikan semua produk kami terdaftar di BPOM dan jelas informasinya,” ujar Arief Noer Prayogi, Brand & Marketing Manager, dalam keterangannya, dikutip Senin 18 Agustus 2025.
Menurut Arief, Yayle sendiri menerapkan standar produksi yang cukup ketat dan berkomitmen pada transparansi. Selain menyediakan informasi yang lengkap di label, mereka juga aktif mengedukasi orang tua lewat kanal digital. Hal ini bertujuan agar penggunaan produk herbal dilakukan secara tepat dan tidak berlebihan.
Dengan pendekatan yang lebih sadar dan selektif, penggunaan suplemen herbal di kalangan anak-anak tampaknya akan terus berkembang.
“Kami tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun kepercayaan jangka panjang dengan orangtua,” imbuhnya.