Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut Klaim Tak Umumkan Undangan Makan Gratis, tapi Beri Hidangan Sisa Hajatan

Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar membantah bahwa ia dan istrinya Wakil Bupati Garut Putri Karlina mengagendakan makan gratis saat pesta rakyat pernikahannya.
Menurutnya, makanan disediakan hanya untuk warga yang sudah datang sejak siang hari menantikan panggung hiburan malam.
"Niat kami hanya agar warga yang sudah berkumpul sejak siang tidak menunggu dengan perut kosong. Apalagi makanan masih tersedia banyak. Tidak ada niatan kami membuat agenda makan gratis seperti yang diberitakan," ujar Maula dalam konferensi pers yang digelar Sabtu (19/7/2025).
"Murni hanya untuk masyarakat yang sambil menunggu lalu dipersilakan makan tanpa ada penutupan, kebetulan di situ banyak petugas yang berjaga. Itu memang untuk itu, daripada makanan terbuang sia-sia, daripada makanan entah ke mana terubangnya, lebih baik kami sajikan saja," imbuh dia.
Maula menegaskan, tidak pernah ada pengumuman resmi dari pihaknya terkait pembagian makanan.
Ia mengaku mengetahui adanya narasi soal “makan gratis” setelah menonton sebuah thumbnail YouTube usai salat Jumat.
Dari Mana Asal Informasi Makan Gratis Tersebar?
Maula mengaku hingga kini masih menyelidiki dari mana informasi tentang makan gratis itu berasal.
“Saya pun sudah berkoordinasi dan mendalami di beberapa pihak dari mana mulainya kesan makan gratis itu muncul,” ungkapnya.
Putri Karlina, sang istri, juga menjelaskan bahwa selama perencanaan acara, ia sudah mengingatkan tim teknis untuk tidak menggunakan istilah “gratis” karena menyadari potensi kericuhan.
"Saya sudah bilang ke semua tim teknis agar jangan sampai menyebut kata gratis. Kami ingin acara ini mengalir apa adanya, tanpa menimbulkan ekspektasi berlebihan dari masyarakat," kata Putri.
Apa Bentuk Tanggung Jawab yang Diambil Maula dan Putri?
Pasangan ini menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menunjukkan empati mendalam terhadap para korban.
Mereka telah menyambangi keluarga korban, menyampaikan belasungkawa, dan memberikan bantuan.
Namun Putri menegaskan bahwa tidak ada bentuk bantuan yang bisa menggantikan kehilangan yang dialami keluarga korban.
"Saya dan suami saya akan terus membersamai keluarga korban dalam masa-masa sulit ini," ucap Putri dengan mata berkaca-kaca.
Mereka juga menyatakan siap menjalani seluruh proses hukum yang berjalan. Maula dan Putri bahkan sudah diperiksa oleh Polres Garut dan berkoordinasi langsung dengan Kapolda Jawa Barat.
Kejadian di Pendopo Garut menyisakan luka mendalam, bagi keluarga korban.
"Saya siap bertanggung jawab penuh. Kalau ada prosedur hukum yang harus dijalani, saya akan jalani," tutup Putri.
Diketahui, tiga nyawa melayang dalam sebuah acara yang awalnya diniatkan sebagai pesta rakyat. Peristiwa tragis terjadi di Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025), ketika ratusan warga berkumpul karena mendengar kabar akan ada pembagian makanan gratis.
Akibat desakan dan antrean yang tak terkendali, tiga orang meninggal dunia. Yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Maula Akbar Bantah Agendakan Makan Gratis, Beber Alasan Bagikan Makanan ke Warga: Daripada Terbuang.