Pernikahan Wabup Garut dan Anak Dedi Mulyadi Batal Digelar di KUA, Ini Alasannya

Wakil Bupati Garut Putri Karlina, anggota DPRD Jawa Barat, Maula Akbar, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menikah, gubernur jawa barat, wakil bupati garut putri karlina, maula akbar anak dedi mulyadi, maula akbar, Pernikahan Wabup Garut dan Anak Dedi Mulyadi Batal Digelar di KUA, Ini Alasannya

Hari ini, Rabu (16/7/2025), Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan anggota DPRD Jawa Barat Maula Akbar resmi melangsungkan akad nikah.

Prosesi sakral itu dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 WIB di Gedung Pendopo Garut, Jawa Barat.

Maula Akbar merupakan putra dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Sementara acara resepsi pasangan tersebut akan digelar pada malam harinya, mulai pukul 19.00 hingga 22.30 WIB di kawasan Pendopo dan Alun-alun Garut.

Menariknya, pasangan ini awalnya ingin menikah secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun, rencana itu urung dilaksanakan karena adanya masukan dari orang tua dan pertimbangan untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.

"Tadinya saya dan calon suami mengajukan ke orangtua untuk menikah di KUA saja. Kami ingin menikah sebagai ibadah, tanpa kompleksitas besar. Tapi mungkin karena orangtua merasa masih mampu dan ingin memberikan yang terbaik, akhirnya dipestakan," ujar Putri dalam wawancara bersama Tribunjabar.id, Minggu (13/7/2025).

Putri mengakui, pernikahan anak pejabat kerap disertai dinamika tersendiri, apalagi di tengah situasi politik pasca-kontestasi. Karena itu, dia dan keluarganya ingin agar pesta pernikahan ini tetap membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi warga sekitar.

Salah satu bentuknya adalah dengan menggunakan produk-produk unggulan lokal dalam berbagai elemen pesta.

"Kami pastikan produk unggulan Garut digunakan. Misalnya, dekorasi kami dominan menggunakan bambu dari Selaawi. Itu kami kolaborasikan dengan seniman bambu lokal, meski tetap dipandu dekorator utama dari Jakarta," jelasnya.

Selain dekorasi, suvenir pernikahan pun didominasi oleh kerajinan warga Garut seperti produk berbahan kulit dan bambu. Tidak ketinggalan, sejumlah karya pelajar dari Purwakarta—kampung halaman Maula Akbar—juga turut disertakan dalam acara ini.

"Jadi dekorasi mungkin 80 persen menggunakan bambu, bambu Selaawi walaupun di-lead-nya sama seniman dekorator Jakarta, itu sebagai komposernya saja, tapi senimannya seniman Garut," tutur Putri.

Rangkaian acara pernikahan ini akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 14 hingga 17 Juli 2025, di Kabupaten Garut.

Uniknya lagi, pasangan ini meminta tamu undangan untuk tidak mengirimkan papan bunga. Sebagai gantinya, mereka berharap masyarakat membawa bibit pohon sebagai simbol cinta terhadap alam.

"Ini sebagai tanda cinta untuk kelestarian alam. Jadi kami mohon papan bunga itu diganti dengan bibit pohon," ujar Putri saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (12/7/2025).

Bibit pohon yang terkumpul rencananya akan ditanam di sejumlah lokasi yang tengah disiapkan menjadi kawasan hijau baru di Garut. Salah satunya di sepanjang Sungai Cimanuk, Tarogong Kidul.

"Nanti (teknisnya) ditanam oleh kami. Pemkab berencana membuat Leuweung Panganten (Hutan Pengantin)," ucap Putri.

Ia berharap, Hutan Pengantin itu bisa menjadi ruang hijau baru di Garut yang melibatkan para pengantin baru dalam proses penghijauan.

"Nanti jadi tempat menanam bibit pohon baru, untuk para pengantin yang baru menikah dan bagi yang mampu. Bagus tidak kalau namanya Leuweung Panganten?" tambahnya.

Sementara itu, pihak Polres Garut memastikan bahwa acara ini tidak akan mengganggu aktivitas lalu lintas warga. Tidak ada penutupan jalan ataupun rekayasa lalu lintas.

"Kami hanya melakukan pengamanan di lokasi kegiatan. Masyarakat tetap bisa melintas seperti biasa," ujar Kasatlantas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, Senin (14/7/2025).

Pengamanan akan difokuskan di area sekitar Gedung Pendopo dan Alun-alun Garut. Polisi telah memetakan titik-titik rawan macet dan menempatkan personel di lokasi-lokasi strategis.

"Jadi jangan khawatir dan tetaplah berkendara dengan nyaman dan aman dengan mematuhi peraturan lalu lintas," imbau Aang.