IGK Manila Meninggal, Peraih Emas SEA Games 1991 Ungkap Kenangan Tak Terlupakan

Legenda Timnas Indonesia, Peri Sandria, mengungkapkan momen yang paling diingatnya bersama dengan mendiang I Gusti Kompyang Manila alias IGK Manila.
Dunia olahraga Indonesia berduka di tengah riuhnya suasana Hari Kemerdekaan.
Pasalnya, IGK Manila sebagai salah satu tokoh yang pernah berjasa di bidang olahraga, di antaranya sepak bola, mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (18/8/2025).
Eks manajer Timnas Indonesia itu meninggal dunia pada usia 83 tahun. IGK Manila tutup usia di RS Bunda Menteng, Jakarta, pada pukul 09.00 WIB.
Sebagai salah satu mantan penyerang Timnas Indonesia yang pernah bekerja dengan IGK Manila, Peri Sandria menyatakan turut berbelasungkawa atas kepergian purnawirawan berpangkat Mayor Jenderal TNI itu.
Kenangan Spesial dengan IGK Manila
Dia mengaku memiliki banyak kenangan dengan IGK Manila semasa hidup.
Ya, Peri dan IGK Manila sempat bahu-membahu di Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 1991.
Peri kala itu menjadi salah satu penyerang andalan skuad Garuda. Sementara, IGK Manila bertindak sebagai manajer tim.
Peri bercerita selama persiapan menuju SEA Games 1991, tim Merah Putih yang dipimpin oleh pelatih asal Uni Soviet (sekarang Rusia), Anatoli Polosin, menjalani pemusatan latihan di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam sebuah sesi pertemuan, IGK Manila berucap bahwa dia kesulitan untuk mengatur satu pemain, yakni Peri Sandria.
Padahal, sebagai perwira tinggi TNI AD, dia terbiasa memimpin sebuah batalyon.
"Beliau pernah berucap ketika berbicara di mimbar, ketika kami sedang TC di Surabaya, bahwa dia bisa memimpin satu batalyon tetapi dalam sepak bola, ada satu orang yang tidak bisa diatur yaitu Peri Sandria," kenang Peri ketika dihubungi KOMPAS.com, Senin (18/8/2025).
"Saya akui waktu itu saya susah diatur tetapi saya menghormati dia. Saya membalasnya dengan permainan yang baik di lapangan," tambahnya.
Apa yang dikatakan Peri memang benar adanya. Timnas Indonesia berhasil membawa pulang medali emas SEA Games 1991 yang menjadi emas terakhir skuad Garuda di ajang multievent dua tahunan itu sebelum dipecahkan pada 2023.
"Dengan disiplin beliau, kami jadi termotivasi dan memberikan hadiah juara SEA Games juga buat beliau," ungkap Peri.
Pertemuan Terakhir
Peri juga mengungkapkan momen terakhir dirinya bertemu dengan IGK Manila.
Itu terjadi sekitar satu bulan lalu dalam acara ulang tahun ke-83 mendiang IGK Manila yang jatuh pada 8 Juli 2025.
Pada momen itu, pria 55 tahun melihat sosok IGK Manila sudah tak sebugar sebelumnya.
"Saya bertemu dengan beliau sekitar satu bulan lalu saat saya diundang ke acara ulang tahunnya," tutur Peri.
"Memang pada saat itu, saya lihat kondisi berat badan beliau sudah menurun. Semoga beliau diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa," harap dia.
Selain prestasi bersama Timnas Indonesia di SEA Games 1991, IGK Manila juga berperan dalam kesuksesan Persija Jakarta juara Liga Indonesia 2001.
Di luar sepak bola, IGK Manila juga dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia lantaran dia berperan dalam membawa wushu Indonesia tampil di SEA Games 1993.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!