Bursa Asia Bergejolak Jelang Pidato Bos The Fed

Patung Merlion Park Singapura.
Patung Merlion Park Singapura.

 Bursa Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada pembukaan pasar, Jumat, 22 Agustus 2025. Fluktuasi terjadi saat investor menantikan pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada simposium ekonomi tahunan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan suku bunga.

Kontrak berjangka dana Fed memperkirakan kemungkinan 74 persen bank sentral AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September 2025, menurut alat FedWatch CME.

Selain dari sentimen global, data ekonomi dari negara di kawsan regional turut menjadi perhatian pelaku pasar. Jepang melaporkan laju inflasi inti mereda dari 3,3 persen pada Juni menjadi 3,1 persen pada bulan Juli 2025.

Inflasi yang termasuk iaya pangan segar sebesar 3 persen atau lebih tinggi dari perkiraan para ekonom. Pada bulan Juli, inflasi beras menyusut menjadi 90,7  setelah dua bulan inflasi melonjak melampaui angka 100 persen.

Ilustrasi Inflasi

Ilustrasi Inflasi

Dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat, 22 Agustus 2025, indeks acuan Nikkei 225 tergelincir 0,1 persen. Kemudian, indeks Topix melesat 0,44 persen di awal perdagangan pasar. 

Indeks Kospi yang tercatat di bursa Korea Selatan melonjak 1,22 persem. Kenaikan juga dicatatkan indeks Kosdaq sebesar 0,94 persen. 

Indeks acuan Australia S&P/ASX 200 datar setelah indeks melewati angka 9.000 untuk pertama kalinya pada sesi perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada lebih tinggi di level 25.192 dari sebelumnya pada posisi 25.104,61.

Sementara itu, Wall Street ditutup terbakar pada karena saham-saham kompak berjatuhan. Indeks S&P 500  merosot 0,4 persen menjadi 6.370,17 sekaligus menjadi penurunan untuk hari kelima berturut-turut

Nasdaq Composite anjlok 0,34 persen ke level 21.100,31. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 152,81 poin atau 0,34 persen dan berakhir pada area 44.785,50.