Penculik Kacab Bank Ternyata Debt Collector, Istri Sempat Terima Uang Misterius Rp8 Juta

Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu sebuah bank di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, kian mengungkap fakta mengejutkan. Para penculik yang sudah dicokok ternyata dikenal warga sebagai debt collector.
Empat pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Tiga di antaranya ditangkap polisi di sebuah rumah kontrakan berwarna merah muda di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat. Ironisnya, di mata tetangga, mereka justru dikenal ramah meski baru dua bulan tinggal di sana.
“Iya, katanya debt collector,” kata Ketua RT setempat ditangkapnya pelaku si Johar Baru, Sella (43), kepada wartawan, Minggu 24 Agustus 2025.
Lebih mengejutkan lagi, istri salah satu pelaku sempat menerima uang Rp8 juta pada pagi hari sebelum penggerebekan. Namun, uang itu langsung disita polisi.
“Pagi-pagi pulang, katanya dapat Rp8 juta. Tapi langsung disita polisi,” kata Sella menirukan cerita istri pelaku.
Ketua RW setempat, Rizal (54), menambahkan sang istri pelaku tak tahu sumber uang tersebut. “Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya nggak tahu sumber dana. Biar polisi saja," kata Rizal.
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.
Belakangan, pelaku yang diduga menculik dan membunuhnya sudah dicokok. Penangkapan dilakukan oleh Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Timur.
Pelaku masih diperiksa intensif di Markas Polda Metro Jaya. Total ada empat pelaku sudah diringkus. Namun, satu pelaku lain masih buron. Pelaku yang buron diduga eksekutornya.