Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN Disebut Punya Banyak Rumah dan Berada di Surabaya, Siapa Dia?

pelaku pembunuhan, penculikan kacab bank bumn, pembunuhan kacab bank bumn, kacab bank bumn tewas, Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN Disebut Punya Banyak Rumah dan Berada di Surabaya, Siapa Dia?

Kasus penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP (37) terus menimbulkan pertanyaan besar. Para pelaku penculikan ternyata sempat menempati sebuah rumah di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kemudian menjadi lokasi penangkapan.

Fakta-fakta baru dari saksi warga sekitar membuka tabir tentang bagaimana para pelaku bisa tinggal di rumah tersebut hingga akhirnya diciduk aparat.

Berdasarkan keterangan warga, para pelaku mendapat perintah dari seseorang di Surabaya untuk menempati rumah berwarna merah jambu dengan gerbang silver di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Jakarta Pusat.

Rumah itu menjadi tempat tinggal sementara tiga pelaku berinisial AT, RS, dan RAH sebelum ditangkap pada Kamis (21/8/2025). Sementara satu pelaku lain, RW, ditangkap saat tiba di Bandara Komodo, NTT.

Ketua RT 05 Johar Baru, Sella (43), mengaku pertama kali menerima laporan kehadiran para penghuni baru pada 20 Juni 2025.

"Lapornya, 'Bu, saya yang menempati rumah ini, disuruh sama bos saya. Bos saya lagi di Surabaya. Dia rumahnya banyak. Nah, di sini saya yang menempati'," ungkap Sella saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025).

Namun, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, memberikan keterangan berbeda.

"Kalau izin ke saya itu, (diperintah) temannya, bukan si bos. Ada teman juga, ada di Surabaya," tegasnya.

Siapa Saja yang Tinggal di Rumah Tersebut?

Awalnya, Sella hanya mengetahui ada tiga orang pria yang menempati rumah tersebut. Namun, jumlah penghuni kemudian bertambah menjadi lima orang.

"Dia selalu open kok. Pintu gerbang, pintu rumah selalu terbuka. Terlihat lima orang di sana. Memang dari awal saya sudah minta KTP sama KK. Yang bertanggung jawab di sini siapa? Terus dia bilang, 'Anti bu saya sibuk'," jelas Sella.

Fakta mengejutkan muncul setelah penangkapan. Selain lima pria, ternyata ada seorang perempuan berinisial M dan seorang bayi berusia dua bulan yang tinggal di sana. Perempuan tersebut disebut sebagai istri salah satu penghuni bernama Andre.

Menurut Sella, rumah yang ditempati para pelaku sebenarnya merupakan rumah sengketa. Sebelumnya, rumah tersebut kosong hampir satu tahun dan pernah dipasangi spanduk sengketa.

"Sebelumnya kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP dan KK warga saya, asli Jakarta. Cuma tiba-tiba, 'Bu, saya pamit, mau pindah. Pas (spanduk sengketa) dicabut, dia (Berto) masuk," tutur Sella.

Bagaimana Kronologi Penemuan Jenazah Korban?

pelaku pembunuhan, penculikan kacab bank bumn, pembunuhan kacab bank bumn, kacab bank bumn tewas, Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN Disebut Punya Banyak Rumah dan Berada di Surabaya, Siapa Dia?

Seorang Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh beberapa orang.

Pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, warga Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menemukan jasad MIP di area persawahan Kampung Karangsambung.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengenaskan dengan tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban. Tubuhnya juga penuh luka lebam.

Penemuan ini segera dilaporkan ke aparat setempat. Polisi kemudian datang ke lokasi dan mengamankan jenazah.

Belakangan, diketahui korban sebelumnya diculik di supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban terakhir terlihat mengenakan kemeja batik cokelat dan celana panjang krem. Ia sempat berjalan sambil menutupi kepala dari rintik hujan sebelum disergap beberapa orang tak dikenal.

Korban berusaha melawan, tetapi akhirnya dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang sudah menunggu di area parkir. Mobil itu kemudian tancap gas meninggalkan lokasi.

Seorang saksi yang melihat kejadian tersebut mengaku tak sempat menolong karena pelaku bergerak cepat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!