Top 5+ Kecelakaan Fatal F-22 Raptor yang Bikin Angkatan Udara AS Rugi Besar

Pesawat tempur siluman F-22 Raptor kerap disebut sebagai mahakarya teknologi militer Amerika Serikat. Jet ini menggabungkan kemampuan siluman, kecepatan tinggi, dan manuver ekstrem yang sulit ditandingi pesawat lain.
Namun, di balik reputasi cemerlangnya, Raptor menyimpan sisi gelap: biaya yang sangat mahal, baik dalam produksi maupun ketika mengalami kecelakaan.
Dengan harga satu unit mencapai sekitar 150 juta dolar AS, insiden kecil saja bisa berubah menjadi kerugian luar biasa. Sepanjang operasionalnya, Angkatan Udara AS telah mencatat sejumlah kecelakaan besar yang menelan biaya puluhan hingga ratusan juta dolar, bahkan ada yang menghilangkan jet tempur seutuhnya.

VIVA Militer: Pesawat Jet Tempur F-22 Raptor
1. Kecelakaan Fatal di Alaska
Dilansir dari berbagai sumber, salah satu insiden paling mahal terjadi pada November 2010. Sebuah F-22 jatuh saat latihan rutin di dekat Pangkalan Elmendorf-Richardson, Alaska.
Tragisnya, pilot tewas dalam peristiwa ini, sementara pesawat hancur total hingga tak mungkin diperbaiki. Penyelidikan menemukan penyebabnya adalah masalah pada sistem suplai oksigen, yang sebelumnya sudah dikeluhkan para pilot. Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Raptor, sekaligus kehilangan besar bagi Angkatan Udara AS.
2. Kebakaran di Pangkalan Florida
Tak hanya di udara, bencana juga bisa datang saat jet masih berada di darat. Pada 2012, sebuah F-22 yang ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Tyndall, Florida, terbakar hebat ketika sedang dipersiapkan untuk latihan.
Api melalap sebagian besar tubuh pesawat, meski pilotnya berhasil selamat. Kerusakan yang ditimbulkan begitu parah hingga biaya perbaikannya mencapai puluhan juta dolar, menjadikannya salah satu insiden darat termahal dalam sejarah armada F-22.
3. Pendaratan Darurat yang Bikin Tekor
Kasus lain terjadi pada Desember 2004, ketika satu F-22 yang sedang menjalani uji coba harus melakukan pendaratan darurat di Virginia setelah mengalami malfungsi yang membuatnya kehilangan kendali.
Pesawat berhasil diselamatkan, tetapi kerusakannya sangat besar, terutama pada badan dan sayap. Perbaikan diperkirakan menelan biaya lebih dari 40 juta dolar. Nilai ini setara dengan anggaran perawatan beberapa skuadron pesawat tempur konvensional.
4. Insiden Latihan di Florida Tahun 2020
Pada Mei 2020, Angkatan Udara kembali kehilangan salah satu F-22 dalam kecelakaan saat misi pelatihan di dekat Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida.
Pilot berhasil melontarkan diri dan selamat, tetapi pesawat hancur total. Dengan harga per unit mencapai 150 juta dolar, hilangnya satu jet saja sudah menjadi kerugian besar, apalagi mengingat jumlah armada F-22 yang operasional tidak sampai 190 unit.
5. Kecelakaan Landasan di Hawaii
Tak kalah merugikan, sebuah F-22 di Pangkalan Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, mengalami kecelakaan pada Desember 2018. Jet siluman tersebut tergelincir dari landasan akibat roda pendaratan yang rusak.
Meskipun tidak hancur, kerusakan strukturalnya sangat parah hingga biaya perbaikan diperkirakan mencapai 35 juta dolar.
Biaya Mahal di Balik Keunggulan Teknologi
Deretan kecelakaan ini menegaskan satu hal: meski F-22 Raptor adalah simbol kekuatan udara Amerika, biaya operasional dan perbaikannya bisa menimbulkan beban finansial luar biasa.
Tidak heran jika Angkatan Udara AS sangat berhati-hati dalam mengoperasikan jet ini, mengingat setiap insiden berpotensi menguras anggaran militer hingga ratusan juta dolar.