Kecelakaan Fatal di Cianjur: Kades Mekarsari Tewas Akibat Mengantuk

microsleep, Microsleep, Mengemudi mengantuk, kecelakaan cianjur, Kades Mekarsari, Kecelakaan Fatal di Cianjur: Kades Mekarsari Tewas Akibat Mengantuk

Saat sudah terserang rasa kantuk, jangan sekali-kali nekat untuk terus mengemudikan kendaraan, baik roda dua maupun empat.

Sebab, dampaknya sangat fatal, dan sudah banyak kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk.

Salah satu kecelakaan yang terjadi menimpa Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, di Jalan Raya Kampung Bipak, Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kecelakaan berawal saat mobil bernomor polisi SUV melaju dari arah Sindangbarang menuju Agrabinta.

Mobil tersebut berisi Kepala Desa Mekarsari, sang istri, serta dua orang anak.

Diketahui, mobil tersebut dikemudikan oleh istri Kepala Desa.

microsleep, Microsleep, Mengemudi mengantuk, kecelakaan cianjur, Kades Mekarsari, Kecelakaan Fatal di Cianjur: Kades Mekarsari Tewas Akibat Mengantuk

Konsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

"Mobilnya melaju dengan kencang, namun saat di lokasi kejadian, oleng ke kiri jalan lalu menabrak pohon berukuran besar, dan membuat mobil rusak berat di bagian depan," kata Dadang, Kapolsek Sindangbarang AKP Dadang Rustandi, dikutip dari , Senin (23/6/2025).

Penyebab kecelakaan diduga karena pengemudi mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraan. "Dugaan sementara karena mengantuk. Namun, saat ini penanganan kecelakaan tersebut dilimpahkan ke Unit Gakkum Satlantas Polres Cianjur untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Dadang.

Akibat kecelakaan tersebut, Kepala Desa Mekarsari, sang istri, dan satu orang anak meninggal dunia.

Sementara satu orang lainnya mengalami luka berat.

Belajar dari kejadian ini, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kembali mengingatkan bahwa berkendara dalam keadaan mengantuk sama bahayanya seperti dalam kondisi mabuk.

Oleh sebab itu, jangan pernah memaksakan diri; lebih baik berhenti sejenak untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut.

“Sebab, otak terlambat memberikan tanggapan terhadap tangkapan indra kita. Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal,” ujar Jusri.

Menurut Jusri, kejadian yang dapat dialami para pengemudi di jalan adalah gejala microsleep.

Ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan jauh. “Microsleep itu keadaan badan tertidur hanya sesaat, mungkin sekitar 1 sampai 30 detik. Bisa juga terjadi saat mata terbuka, saat tengah berkendara. Ini tentu berbahaya,” katanya.

Jusri menambahkan, jika pengemudi dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat yang aman. “Bisa juga dengan melakukan aktivitas lain yang sifatnya menghilangkan kantuk, seperti mendengarkan musik, mengajak penumpang yang ada di sebelah untuk mengobrol, atau stimulasi otak dengan membaca apa yang terlihat,” ucapnya.

Apabila sudah tidak kuat, Jusri menegaskan, lebih baik pengemudi mencari tempat yang benar-benar aman dan tidur.

Setelah merasa segar, diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan lagi.