Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Berkendara

cara mencegah microsleep, Microsleep, Microsleep pengemudi, kecelakaan akibat microsleep, cara mencegah microsleep saat berkendara, Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Berkendara

Ketika berkendara, rasa kantuk yang tiba-tiba muncul atau dikenal sebagai microsleep bisa menjadi ancaman serius bagi pengemudi itu sendiri maupun pengendara lain disekitarnya.

Pasalnya, kondisi yang hanya butuh sepersekian detik ini bisa menghilangkan fokus dan memicu kecelakaan fatal.

Kondisi ini kerap terjadi tanpa disadari, terutama pada pengemudi yang kelelahan, kurang tidur, atau berkendara jarak jauh dalam waktu lama.

Maka dari itu, wajib bagi para pengemudi untuk mengetahui cara mencegah terjadinya microsleep saat berkendara.

cara mencegah microsleep, Microsleep, Microsleep pengemudi, kecelakaan akibat microsleep, cara mencegah microsleep saat berkendara, Tips Ampuh Cegah Microsleep Saat Berkendara

Seorang petugas polisi lalu lintas sedang mengamankan lokasi kecelakaan tunggal di ruas Tol Jagorawi, tepatnya di putaran Adipura arah Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024).

Marcell Kurniawan, Training Director dari Real Driving Centre (RDC), mengatakan, cara antisipasi microsleep adalah dengan istirahat yang cukup.

“Cara antisipasinya adalah pastikan tidur malam yang cukup atau cukup istirahat, hindari stress, karena stress dapat memicu fatigue dan jangan memaksakan diri,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2025).

Tidak jauh berbeda,Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, ada beberapa cara untuk mencegah microsleep, salah satunya istirahat cukup selama enam sampai delapan jam, serta tidak berkendara lebih dari tiga jam.

“Berkendara tidak lebih dari tiga jam dan di perjalanan pun harus merekayasa waktu istirahat secara berkala untuk menaikkan level fisik,” ucap Sony kepada Kompas.com.

Sony juga menyarankan, bagi para pengemudi untuk melakukan aktivitas seperti merefresh otot, saraf, dan otak dengan metode masing-masing selama lima menit, dengan total waktu 15 menit, atau kelipatan 30 menit.

Selain itu, ketika rasa kantuk mulai tak tertahankan, pengemudi sebaiknya menyempatkan diri untuk beristirahat atau tidur setidaknya satu jam agar kondisi tubuh dan konsentrasi kembali pulih.

Sony menyarankan untuk melakukan metode Commentary Driving selama perjalanan agar kesadaran dan fokus tetap terjaga, serta tunjuk salah satu penumpang untuk menjadi co-driver.

Dia juga menekankan pentingnya pengemudi untuk menghindari makanan-makanan yang mengandung karbohidrat tinggi karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sehingga membuat pengemudi lebih cepat merasa ngantuk.

Sementara, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu mengatakan, untuk mencegah microsleep pengemudi perlu istirahat 2-3 jam.

"Istirahat berhenti 2-3 jam sekali untuk mengembalikan tenaga tubuh. Apalagi ketika melewati jalan tol, risiko cepat lelah bertambah karena fokus menjaga handling mobil kecepatan tinggi," kata Jusri kepada Kompas.com.

Pada jeda waktu istirahat kedua dan seterusnya nanti, disarankan untuk melakukan power nap atau tidur sejenak sekitar 20-30 menit.

Durasi yang lebih lama, dikhawatirkan justru terjadi gangguan tidur yang membahayakan diri sendiri.

"Tidur berjam-jam kualitas tidur akan berubah. Itu terasa pada konsentrasi pengemudi. Jadi mudah ngantuk ketika melanjutkan perjalanan, karena mood yang kacau dan labil," lanjutnya.

Selain itu, Jusri juga mengatakan, untuk melakukan perencanaan yang matang, seperti waktu singgah di rest area, istirahat ishoma dan lain sebagainya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!