Pentingnya Menjaga Emosi Saat Berkendara

Kemacetan di mana-mana kerap membuat orang terjebak situasi stres. Sehingga, dikhawatirkan dapat memicu konflik di jalan seperti kecelakaan, cekcok dengan pengguna jalan lain dan sejenisnya.
“Pikiran yang jernih akan menghasilkan pola berkendara yang harmonis, sebaliknya, bila pengemudi tidak bisa mengendalikan emosi maka dapat menimbulkan masalah lain di jalan,” ucap Elina kepada Kompas.com, belum lama ini.

Situasi kawasan wisata Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten pada H+3 Lebaran dipadati wisatawan yang menghabiskan waktu libur sebelum masuk sekolah dan kerja. Selasa (3/4/2025). Polisi meminta masyarakat untuk memilih destinasi lainnya untuk mengantisipasi terjebak macet.
“Bukan mengurai permasalah tapi justru kerap menimbulkan masalah baru, perilaku tidak terkontrol kerap muncul akibat emosi yang tidak terkendali dengan baik,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kemacetan parah terjadi di jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di kawasan Ciloto Cipanas, Cianjur, Jumat (4/4/2025) siang.
Bahkan, menurut Sony, pengemudi berpeluang mengambil keputusan tidak efektif, karena berpikir dalam waktu singkat cenderung menghasilkan langkah yang berisiko dalam berkendara.
“Risiko kecelakaan sangat tinggi bila pengemudi dalam keadaan emosi, karena kondisi ini artinya pengemudi sedang mengalami kegagalan dalam menguasai kemarahan, kesedihan, kekecewaan dan sebagainya,” ucap Sony.
Sementara itu, Sony mengatakan, dalam berkendara dibutuhkan ketenangan dalam berpikir dan bertindak. Dalam hal ini, berlatih penguasaan diri dalam berkendara menjadi sangat penting.