Kecelakaan Anggota DPR di Tol Pemalang, Sopir Diduga Alami Microsleep

Kecelakaan maut terjadi di Tol Pemalang-Batang, tepatnya di Km 316+000 A, wilayah Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, pada Jumat (2/5/2025) pukul 02.19 WIB.
“Toyota Innova melaju dengan kecepatan sekitar 100 km per jam di lajur dua dari arah Brebes menuju Kaliwungu, sedangkan truk Fuso berada di lajur satu dengan kecepatan 60 km per jam,” ucap Yulian Fundra Kurnianto, Manajer Teknik dan Operasi Tol Pemalang-Batang, dikutip dari , Jumat (2/5/2025).
Benturan keras mengakibatkan kerusakan parah pada bagian depan Innova yang kemudian berhenti di bahu luar jalan tol dengan posisi menghadap ke Timur.
Tercatat ada empat korban dalam insiden ini, dua di antaranya meninggal dunia, dan dua lainnya mengalami luka berat, termasuk Gus Alam.
“Bisa karena lintasan jalan yang lurus terus, momen kemacetan sehingga kendaraan stop and go. Semua bisa terjadi. Solusinya adalah membuat otak untuk terus bekerja," kata Jusri.
Dalam kondisi stagnan, menurut Jusri, pengemudi cenderung bosan. Sehingga, pegemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja.
“Sebagai contoh, pengemudi melihat ada pejalan kaki. Bila otak terstimulus bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang. Maka itu, sejak dini dia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson,” kata dia.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengemudi tidak hanya sekadar melihat, tapi juga membaca situasi. Sebab, jika pengemudi sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulus bekerja.
"Sama seperti saat pengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artinya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba,” kata dia.
Jusri menambahkan, pengemudi juga bisa mencegah microsleep dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan. Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik.
“Selain untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, terutama bila kendaraan tiba-tiba berhenti, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan,” ucapnya.