Penjualan Mobil Baru Lesu, Honda Beberkan Faktor Penyebabnya

Penjualan mobil baru di tahun ini masih belum membaik jika dibandingkan pencapaian pada 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sepanjang Januari-Juli 2025 penjualan retail mobil baru hanya sebanyak 453.278 unit.
Angka tersebut turun sekitar 10,78 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan 508.041 unit.
Sementara, secara wholesales pencapaian Januari-Juli 2025 hanya mencapai 435.390 unit, anjlok sekitar 10,1 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang berada di angka 484.250 unit.
Terkait penurunan penjualan mobil baru di tahun ini, Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai ada beberapa faktor penyebab.
Pertama, faktor ekonomi nasional dan global yang belum stabil sehingga menekan daya beli masyarakat.
"Lalu pengetatan approval lembaga pembiayaan, serta perilaku konsumen yang membutuhkan pertimbangan lebih panjang dalam melakukan pembelian kendaraan," ucap Billy saat dihubungi GridOto.com, Senin (25/8/2025).
Oleh sebab itu, Billy menilai tantangan yang dihadapi pabrikan saat ini kurang lebih serupa seperti era pandemi Covid-19.
"Tapi saat ini penurunan ekonomi lebih didorong perlambatan daya beli dan ketidakpastian global, bukan karena pembatasan aktivitas seperti sebelumnya (era pandemi)," paparnya.
Jika mengutip data GAIKINDO, sepanjang Januari-Juli 2025 Honda membukukan penjualan retail sebesar 44.196 unit.
Angka tersebut turun 15.194 unit (25,6 persen) jika dibandingkan Januari-Juli 2024.
Sedangkan secara wholesales, selama Januari-Juli 2024 Honda meraih angka 37.916 unit.
Perolehan tersebut turun 15.922 unit (29,6 persen) dari pencapaian periode sama tahun lalu.
"Kami berharap pasar kembali bertumbuh seiring membaiknya kondisi ekonomi," tutup Billy.