Waspada, Ini Risiko Pakai Knalpot Brong pada Motor Harian

Knalpot brong atau racing memang kerap dipilih para pengendara motor yang ingin mendongkrak performa mesin sekaligus mendapatkan suara yang lebih garang.
Namun, penggunaan knalpot jenis ini tidak lepas dari sejumlah kekurangan yang justru bisa merugikan pemilik motor.
Menurut Yansen Huang, SPV Technical BRT (Bintang Racing Team), salah satu kelemahan utama muncul ketika pemasangan knalpot racing tidak diikuti dengan pengaturan ulang pada mesin.
Ilustrasi knalpot motor, knalpot brong, knalpot racing
“Kalau pembuatannya tidak benar, motor justru bisa kehilangan tenaga karena air fuel ratio (AFR) tidak optimal,” ujar Yansen, kepada Kompas.com (27/8/2025).
“Idealnya, saat mengganti knalpot racing, ECU juga diganti dengan yang programmable agar suplai bahan bakar ke ruang bakar bisa disesuaikan,” kata dia.
Ia menjelaskan, jika campuran bahan bakar tidak tepat, dampaknya bisa serius. Bila terlalu rich (bahan bakar terlalu banyak), busi cepat rusak dan konsumsi bensin jadi lebih boros.
Pilihan knalpot racing Honda ADV 150 di IIMS Motobike Expo 2019
Sebaliknya, jika terlalu lean (udara lebih banyak dari bahan bakar), mesin bisa terlalu panas hingga memicu pre-ignition, yaitu ledakan yang terjadi lebih cepat dari seharusnya. Kondisi ini berpotensi merusak mesin.
Selain masalah teknis, knalpot racing juga membawa dampak pada lingkungan dan kenyamanan. Karena aliran udara lebih bebas dan tidak memiliki peredam suara, suara yang dihasilkan jauh lebih keras dibandingkan knalpot standar.
“Yang pasti, kalau ganti knalpot racing ada kemungkinan polusi suara yang lebih besar. Selain itu, kebanyakan knalpot racing adalah direct flow, artinya tidak ada catalytic converter, sehingga emisi gas buang juga lebih tinggi,” ucap Yansen.
Dengan berbagai risiko tersebut, knalpot racing sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan balap atau di sirkuit.
Untuk pemakaian harian di jalan umum, knalpot standar tetap menjadi pilihan paling aman, nyaman, dan sesuai regulasi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!