Bahaya Menggunakan Oli Palsu pada Kendaraan

Penggunaan oli atau pelumas palsu pada kendaraan bermotor masih menjadi ancaman serius bagi konsumen di Indonesia.
Meski secara fisik sulit dibedakan dari oli asli, dampak yang ditimbulkan bisa sangat merugikan, terutama terhadap performa dan usia pakai mesin.
Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, Hardiyanto Tato, menegaskan bahwa oli palsu tidak hanya gagal melindungi mesin secara optimal, tetapi juga bisa mempercepat kerusakan komponen kendaraan.
"Yang pertama dari sisi ketahanan mesin, itu tidak memiliki umur yang seperti yang disampaikan oleh para produsen. Karena memang sifat dari pelumas ini kan dia sebetulnya menjaga agar mesin ini menjadi awet," kata Tato panggilannya yang ditemui belum lama ini.
Pertamina Lubricants luncurkan oli mesin terbaru Fastron Diesel 5W-30 di GIIAS 2025
Selain memperpendek usia mesin, penggunaan oli palsu juga berdampak langsung pada penurunan performa kendaraan.
Hal ini terjadi karena spesifikasi oli palsu tidak sesuai dengan rekomendasi dari produsen kendaraan bermotor.
"Kemudian yang kedua dari sisi aspek akselerasi, juga performa dari kendaraan itu juga akan menurun, karena pelumas yang digunakan itu tidak memenuhi spek yang direkomendasikan oleh para produsen kendaraan bermotor," ujarnya.
Menurut Tato, pelumas palsu tidak memenuhi standar dasar dalam komposisi bahan bakunya. Bahkan bakunya tidak diketahui pasti, bisa dari pelumas bekas atau bahan lain yang tidak layak digunakan.
Iiustrasi pabrik pelumas pertamina lubricants.
"Nah ini sering kali pelumas-pelumas palsu ini dia tidak memiliki spek base oil yang sesuai dengan standar. Kita kurang paham ya apakah mereka menggunakan pelumas bekas gitu kan atau menggunakan campuran tertentu yang tidak sesuai dengan standar base oil," katanya.
Tak hanya itu, pelumas palsu umumnya juga tidak mengandung aditif, yaitu bahan tambahan penting yang berfungsi menjaga stabilitas oli dalam kondisi ekstrem.
"Dan yang kedua itu biasanya pelumas palsu dia tidak memiliki aditif. Padahal kita tau aditif ini memiliki beberapa fungsi misalkan untuk viskositi, kemudian juga bagaimana memisahkan air, juga menjaga supaya dia tahan pada saat suhu tertentu," katanya.
"Karena ini terkait dengan kondisi mesin yang membutuhkan pelumasan dalam setiap situasi yang ekstrim gitu. Nah ini yang biasanya tidak dimiliki aditif ini biasanya tidak dimiliki oleh pelumas palsu," ujarnya,
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.