Turis Australia Nekat Curi Sesajen Minuman di Kuburan, Warga Jepang Marah

Seorang turis laki-laki asal Australia, Lochie Jones mendapat kritik warganet usai mengunggah klip saat dirinya mengambil dan menenggak minuman kaleng dari atas batu nisan di Jepang.
Dilaporkan NDTV Lifestyle pada Rabu (3/9/2025), peristiwa tidak terpuji ini diunggah Jones di akun Instagram pribadi @lochie__jones.
Menurut pantauan Kompas.com pada Kamis (4/9/2025), video tersebut sudah diunggah satu bulan lalu pada Senin (4/8/2025) dan ditonton lebih dari 50.000 kali.
Video berjudul "Suicide Forest Japan part 2 Graveyard Flip" ini merekam aksi Jones saat menghampiri makam di Jepang dan mengambil sebotol minuman kaleng di atas nisan.
Video berjudul Suicide Forest Japan part 2 Graveyard Flip ini merekam aksi Jones saat menghampiri makam di Jepang dan mengambil sebotol minuman kaleng di atas nisan. Menurut pantauan Kompas.com pada Kamis (4/9/2025), video tersebut sudah diunggah satu bulan lalu pada Senin (4/8/2025) dan ditonton lebih dari 50.000 kali.
"Haruskah saya meminumnya?," kata dia seraya mengambil koin dari dalam tas, lalu melempar koin tersebut untuk memutuskan pilihannya.Jones memutuskan tetap menegak minuman kaleng tersebut, terlepas dari sisi koin yang ia lempar.
Ia lantas menghabiskan isi minuman kaleng tersebut sambil mengarahkan kamera ke arah nisan.
Sebelum pergi, Jones meletakan dua batang rokok yang ditujukan bagi dirinya dan orang yang telah meninggal.
Warga Jepang marah
Tak lama setelah video tersebut diunggah, sejumlah warganet memenuhi kolom komentar Instagram Jones dengan bahasa Jepang.
Mereka mengkritik aksi Jones yang merekam perilaku buruk di negeri orang. Bahkan, tak sedikit netizen yang mengaku sebagai warga negara Australia, kecewa terhadap tindakan ini.
"Bayangkan pergi ke negara lain untuk tidak menghormati makam orang dan mencuri persembahan yang ditinggalkan untuk orang-orang terkasih. Perilaku yang sangat bejat," tulis komentar @franklinthewoman.
"Tolong jangan pernah menginjakkan kaki di tanah Jepang lagi," tulis akun @yuri_k0313.
Ratusan kritik warganet ditulis bukan tanpa alasan. Menurut budaya Jepang, makanan maupun minuman yang diletakkan dii atas makam merupakan bentuk persembahan bagi mendiang.
Bentuk persembahan ini akrab dikenal dengan sebutan sesajen di Indonesia. Terkadang, sesajen digunakan untuk berkomunikasi dengan alam gaib atau roh leluhur atau sekedar menghormati alam.
Hanya saja, bentuk sesajen bagi mendiang di Jepang berbeda dengan Indonesia.
Di Negeri Sakura ini, masyarakat Jepang umum meninggalkan makanan maupun minuman yang disukai almarhum, termasuk alkohol, seperti dikutip Soranews24.
Terlepas dari bentuknya, persembahan di makam Jepang jelas bukan untuk dinikmati oleh sembarang orang, seperti yang dilakukan Jones.
Bila pun pengunjung makam berniat memberi sumbangan uang, kompleks makam di Jepang biasanya menyediakan kotak sumbangan khusus yang terletak di aula utama, bukan nisan.
Dalam video lain, turis tersebut menunjukkan dirinya melemparkan kaleng kosong ke tanah di pemakaman, lalu mengacungkan pistol mainan, dan mengayunkan itatoba.
Itatoba merupakan penanda makam kayu yang memuat nama-nama Buddha anumerta dari masing-masing anggota keluarga yang meninggal. Benda ini diduga diambil oleh Jones dari salah satu makam.
Kena tegur
Kantor Polisi Prefektur Yamanashi di Distrik Fuji Yoshida, yang turut mengawasi area pemakaman dan kuil Buddha di daerah ini, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki keluhan warganet tersebut .
Meskipun sudah ada bukti video pelaku, penyelidikan kemungkinan besar difokuskan untuk memastikan identitas turis dan menentukan sanksi hukum yang dapat digunakan untuk membuat pelaku bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk larangan kembali ke kota atau negara tersebut.
Kedutaan Besar Australia turut buka suara lewat akun Facebook resmi pada Selasa (2/9/2025).
Kedutaan Besar Australia menegaskan bahwa wisatawan Australia harus memahami perilaku yang pantas dilakukan di negeri orang, tanpa merujuk pada video Jones secara eksplisit.
Saat ini, Kedutaan Besar Australia tengah bekerja sama dengan otoritas Jepang untuk memastikan bahwa pelancong dari Australia tersebut menghormati dan mematuhi hukum dan peraturan setempat.
Sementara itu, Jones telah mengunggah permohonan maaf atas insiden tersebut video Instagram pada Selasa (2/9/2025).
Namun, video permohonan maaf tersebut masih dihujani kritik oleh warganet yang tidak senang atas tindakan Jones.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.