Jepang Evakuasi Warga di Toshima, Munkinkah Ramalan Gempa 5 Juli 2025 di Manga Jadi Nyata?

Pemerintah Jepang mulai mengevakuasi warganya yang tinggal di pulau-pulau barat daya akibat getaran berulang di wilayah itu.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pulau-pulau kecil di barat daya Jepang diguncang gempa bumi berkekuatan 5,5 skala Richter pada Kamis (3/7/2025), menyusul lebih dari seribu gempa yang dirasakan di wilayah tersebut dalam hampir dua pekan terakhir.
Peristiwa ini terjadi menjelang tanggal 5 Juli 2025, tanggal yang disebut dalam manga Watashi ga Mita Mirai dan sempat memicu kekhawatiran publik.
Evakuasi Warga Toshima Dimulai
Dilansir dari Antara, Otoritas Toshima di Akusekijima, salah satu kepulauan Toshima, mulai mengevakuasi warganya menggunakan kapal yang berangkat dari pelabuhan Kagoshima, di mana mereka akan tinggal sementara, lapor NHK.
Desa Toshima terdiri dari rangkaian pulau, yang dalam dua pekan terakhir diguncang oleh serangkaian gempa bumi.
Para pejabat memperingatkan penduduk setempat untuk mewaspadai gempa susulan dengan magnitudo 6,0, serta kemungkinan terjadinya longsor akibat hujan lebat.
Kamis kemarin, gempa dengan magnitudo 5,5 melanda Tokara, sekelompok pulau-pulau kecil di bagian barat daya Provinsi Kagoshima, setelah hampir 1.000 getaran dirasakan di kawasan tersebut selama dua pekan.
Sejak 21 Juni, wilayah tersebut telah mengalami lebih dari 1.000 gempa bumi, dan yang terendah bermagnitudo 1. Gempa bumi dengan magnitudo lebih rendah dari 5,0 juga tercatat pada Senin dan Rabu.
Pada Kamis, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan pemerintah akan mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam merespons serangkaian gempa bumi yang melanda Kepulauan Tokara.
Publik Kaitkan Gempa dengan Manga Ramalan
Gempa yang terjadi mendekati 5 Juli menarik perhatian karena tanggal tersebut disebut dalam manga Watashi ga Mita Mirai.
Dikutip dari (4/7/2025), dalam manga karya Ryo Tatsuki yang pertama kali terbit pada 1999 dan diterbitkan ulang pada 2021 itu menggambarkan bencana besar berupa gempa dan mega-tsunami. yang berdampak ke Jepang,
Indonesia, dan Filipina. Dalam ceritanya, disebutkan juga fenomena laut mendidih dan dua naga menuju wilayah rawan bencana.
Manga ini menjadi viral karena beberapa ramalannya dianggap seolah berkaitan dengan kejadian nyata, meskipun pembuatnya sudah membantah kaitan tersebut.
Pakar Tegaskan Ramalan Tidak Berdasar Ilmiah
Pakar gempa dari Universitas Tokyo, Robert Geller, menegaskan bahwa belum ada metode ilmiah yang mampu memprediksi gempa secara akurat.
“Sepanjang karier ilmiah saya, belum satu pun prediksi terjadinya gempa yang akurat terbukti,” ujarnya.
Badan Meteorologi Jepang juga menyatakan bahwa ramalan dalam manga tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Namun demikian, kekhawatiran masyarakat tetap tinggi menjelang tanggal yang disebutkan dalam komik tersebut.
Penulis manga, Ryo Tatsuki, juga telah mengklarifikasi bahwa karya tersebut bukanlah bentuk ramalan. “Saya bukan nabi. Itu hanya komik biasa,” kata Tatsuki.
Meski begitu, Watashi ga Mita Mirai telah terjual lebih dari satu juta eksemplar dan menjadi salah satu komik bertema ramalan paling kontroversial dalam sejarah Jepang.