Dinilai Sombong dan Tersinggung Tak Disapa, Warga Lumajang Nekat Curi Motor Mahasiswa KKN

Kasus pencurian sepeda motor yang menimpa mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Polisi berhasil menangkap salah satu pelaku bernama Saman (32), warga Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso.
Ironisnya, Saman yang seharusnya menjaga mahasiswa KKN justru nekat mencuri motor milik mereka.
Dalam konferensi pers di Mapolres Lumajang, Sabtu (16/8/2025), Saman mengaku nekat melakukan pencurian karena sakit hati. Ia merasa tersinggung dengan perilaku mahasiswa KKN yang dianggap sombong.
“Sombong, gak mau nyapa, kalau yang perempuan masih nyapa, yang laki-laki disapa tidak jawab,” kata Saman.
Mengapa Saman yang Seharusnya Menjaga Justru Mencuri?
Saman mengungkapkan bahwa dirinya sebelumnya mendapat amanah dari kepala desa untuk menjaga keamanan mahasiswa KKN asal Jember yang menginap di kantor desa.
Namun, karena merasa tersinggung, ia malah mengajak temannya, Sohib, untuk mencuri motor mahasiswa.
“Iya disuruh jaga sama pak inggi (kepala desa) tapi anak-anaknya sombong jadi saya ambil,” ujarnya.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, membenarkan bahwa Saman memang dikenal aktif di desa dan dipercaya untuk mengawasi para mahasiswa.
“Yang bersangkutan ini rumahnya di sekitar kantor desa dan memang aktif di desa, malah diberi kepercayaan oleh kepala desa untuk menjaga adik-adik mahasiswa KKN,” ungkap Alex.
Bagaimana Modus Pencurian Dilakukan?
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar umumkan salah satu tersangka pencurian motor mahasiswa KKN
Menurut polisi, aksi pencurian dilakukan dengan cara yang terbilang nekat. Setelah mengambil motor, Saman menyembunyikannya di semak-semak.
Anehnya, ia lalu kembali ke kantor desa dan ikut bersama mahasiswa KKN yang kebingungan mencari motor mereka.
“Jadi motor mahasiswa KKN itu diambil dan disembunyikan di semak-semak, kemudian yang bersangkutan kembali ke kantor desa bersama mahasiswa yang kebingungan untuk memantau kondisi terkini,” kata Alex.
Saat ini, Sohib yang disebut-sebut sebagai rekan Saman dalam pencurian masih buron dan dalam pengejaran polisi.
Apakah Ada Pelaku Lain Selain Saman?
Kapolres Lumajang menjelaskan bahwa selain Saman, polisi juga masih memburu empat pelaku lain.
Tiga di antaranya diduga melakukan pencurian motor mahasiswa KKN di lokasi berbeda, yakni di rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
“Yang berhasil kita ungkap ini yang di Desa Alun-alun, tersangka 2 orang, yang satu orang masih kita lakukan pengejaran,” jelas Alex.
Alex memastikan bahwa para pelaku pencurian motor mahasiswa KKN ini berasal dari kelompok berbeda.
“Beda kelompok, ini masih permulaan dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat,” tegasnya.
Kasus ini sempat membuat resah mahasiswa KKN serta masyarakat setempat. Mahasiswa yang sedang mengabdi di desa-desa Lumajang merasa was-was dengan adanya aksi pencurian yang menimpa rekan mereka. Bahkan, beberapa kampus menarik mahasiswa KKN mereka lebih cepat.
Pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri berupaya menenangkan keadaan. Mereka mengklaim wilayah Lumajang tetap aman dan mendukung penuh keberadaan mahasiswa KKN.
Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Alasan Saman Curi Motor Mahasiswa KKN di Lumajang: Sombong, Disapa Tidak Jawab".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!