Motor Curian Mahasiswa KKN di Lumajang Belum Ditemukan, Polisi Buru Penadah dan Pelaku Lain

Kasus pencurian sepeda motor milik mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember di Lumajang masih terus bergulir. Hingga kini, motor curian tersebut belum ditemukan, sementara polisi juga masih memburu penadah dan beberapa pelaku lain yang terlibat.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, mengatakan bahwa satu pelaku bernama Saman (32), warga Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, sudah berhasil ditangkap. Namun, rekannya yang bernama Sohib (SO) masih dalam pengejaran.
“Sepeda motor dijual dengan harga Rp 1,5 juta. Di sisi lain, yang dicuri keduanya ini adalah sepeda motor jenis Honda Vario. Di pasaran motor ini masih mempunyai nilai jual tinggi,” ujar Alex saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).
Menurut keterangan awal, dua unit Honda Vario hasil curian telah dijual ke seorang penadah di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Meski demikian, polisi belum berhasil menemukan keberadaan motor curian maupun penadah tersebut.
Polisi Fokus Lacak Motor Curian
Alex menegaskan, pihaknya masih mendalami keterangan Saman. Penyelidikan baru akan lengkap setelah Sohib berhasil ditangkap.
“Selanjutnya kita akan cek dengan pelaku satunya yang saat ini masih kita lakukan pengejaran dan penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Ia juga memastikan, apabila kendaraan mahasiswa berhasil ditemukan, polisi akan segera mengembalikannya kepada pemilik.
“Para mahasiswa cukup menunjukkan dokumen-dokumen resmi kendaraannya. Lalu sepeda motor bisa langsung dibawa pulang. Doakan segera kita temukan semuanya, dan bisa langsung diambil. Pengambilan sepeda motor tanpa dipungut biaya,” kata Alex.
Selain memburu Sohib, polisi juga mengejar tiga pelaku lain yang diduga terlibat pencurian motor di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Lumajang.
Dengan begitu, total ada empat orang buron dalam kasus ini.
Saman Sempat Dapat Amanah Jaga Mahasiswa
Terungkap, rumah Saman berada tak jauh dari Kantor Desa Alun-alun yang dijadikan tempat tinggal mahasiswa KKN asal Jember.
Meski bukan perangkat desa, Saman sempat dipercaya kepala desa untuk membantu menjaga keamanan mahasiswa.
Namun, ia justru mengkhianati amanah tersebut dengan mencuri motor mahasiswa. Bahkan, saat korban panik karena kehilangan kendaraan, Saman ikut menemani mereka di kantor desa untuk mengalihkan kecurigaan.
Dalam pemeriksaan, Saman mengaku sakit hati terhadap mahasiswa KKN, terutama laki-laki yang dianggap sombong karena tidak ramah.
“Sombong mereka gak mau nyapa, kalau yang perempuan sih masih nyapa. Namun yang laki-laki disapa tidak jawab,” kata Saman.
Ia menambahkan, karena tersinggung, dirinya mengajak Sohib untuk mencuri motor.
“Benar disuruh jaga sama Pak Inggi kepala desa (untuk jaga mahasiswa). Tapi anak-anaknya sombong, jadi saya ambil (sepeda motor),” ujarnya.
Universitas Jember Tarik Semua Mahasiswa
Akibat kasus pencurian ini, Universitas Jember (Unej) menarik 1.307 mahasiswa peserta KKN lebih awal dari Kabupaten Lumajang. Ketua LP2M Universitas Jember, Prof Yuli Witono, menyebut keputusan ini diambil demi keselamatan mahasiswa.
“Karena situasi darurat, jadi kami telah siapkan instrumen penilaian sehingga anak-anak tidak perlu khawatir,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Menurut Yuli, sebagian besar mahasiswa sudah hampir menyelesaikan program kerja, sehingga mereka tetap akan mendapat penilaian.
“Cuma tinggal evaluasi, dokumentasi, penyusunan laporan, asesmen, dan sosialisasi,” tambahnya.
Ia menegaskan, yang terpenting adalah keselamatan mahasiswa, bukan aset yang hilang.
“Dari pada memikirkan aset mahasiswa, sebab keselamatan jiwa jauh lebih penting,” paparnya.
Divisi KKN LP2M Unej, Agustin Wulan Suci, mengungkapkan mahasiswa sangat terpukul dengan peristiwa ini. Bahkan, saat penarikan, banyak warga setempat yang menangis melepas keberangkatan mereka.
“Saat pemulangan, sempat terjadi hujan tangis juga. Artinya kalau (pencurian kendaraan) akibat keteledoran mahasiswa dan kurang berhubungan baik dengan masyarakat, saya kira tidak. Kondusif banget untuk menjalankan program,” ujarnya.
Wulan menambahkan, lokasi Kantor Desa Alun-alun memang rawan karena berada dekat kebun dan tembok belakang mudah dibobol. Motor korban bahkan berada di dalam ruangan dekat kamar mandi kantor desa.
“Naik ke jendela dengan menggunakan tangga milik tetangga. Setelah itu membawa kabur kendaraan dengan cara membobol tembok parkiran,” jelasnya.
Meski satu pelaku sudah ditangkap, polisi menegaskan motor curian mahasiswa KKN di Lumajang belum ditemukan. Pencarian motor curian dan penadah masih menjadi fokus utama kepolisian.
“Secara praktik pencuri ini beda kelompok, ini masih permulaan, dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat,” kata Kapolres Lumajang, Alex Sandy Siregar.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul" dan Tribun Jatim dengan judul "Keberadaan Motor Mahasiswa KKN yang Dicuri di Lumajang Masih Belum Ditemukan, Polisi Buru Penadah"
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!