ACAB dan 1312 Viral di Medsos saat Demo, Begini Arti dan Sejarahnya

1312 ACAB
1312 ACAB

 Belakangan ini, media sosial Indonesia ramai dengan singkatan ACAB dan angka 1312. Di platform seperti X (Twitter), banyak warganet menggunakan tagar #ACAB, #1312, hingga #ACAB1312 dalam unggahan mereka.

Secara sederhana, ACAB merupakan singkatan dari All Cops Are Bstards, yang bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti “Semua Polisi Adalah B*jingan”. Angka 1312 sendiri adalah representasi dari urutan huruf dalam alfabet: A (1), C (3), A (1), B (2).

Meski kerap muncul dalam konteks meme hingga unggahan ringan, istilah ini sebenarnya memiliki sejarah panjang dan sarat makna protes.

Asal Usul dari Inggris

Mengutip berbagai sumber, Selasa 2 September 2025. jejak awal penggunaan slogan ini dapat ditelusuri ke Inggris pada era 1920-an. Seorang leksikografer bernama Eric Partridge mencatat sebuah syair singkat yang berbunyi: “I’ll sing you a song, it’s not very long: All coppers are bstards!

Awalnya, ACAB belum berbentuk singkatan. Baru pada 1940-an, di tengah gelombang demo buruh, istilah ini dikemas menjadi akronim empat huruf. Media Inggris, Daily Mirror, bahkan sempat menjadikannya tajuk berita ketika seorang remaja ditangkap karena mengenakan jaket bertuliskan ACAB. Dari sana, istilah ini makin populer di kalangan muda Inggris.

Memasuki tahun 1970–1980-an, ACAB melekat kuat pada subkultur skinhead dan musik punk. Salah satu band yang berpengaruh besar adalah The 4-Skins, yang merilis lagu berjudul A.C.A.B. pada dekade 1980-an. Lagu tersebut menjadikan slogan ini simbol perlawanan kelas pekerja terhadap otoritas negara.

Dari musik punk dan subkultur ini, ACAB kemudian menyebar luas ke berbagai negara. Grafiti, poster, hingga nyanyian protes menjadi medium yang ikut mempopulerkannya. Band punk lain seperti The Last Resort, Sham 69, Cockney Rejects, hingga The Casualties juga kerap menggunakan slogan ini.

Pada periode ini pula, mulai muncul “penyamaran” dengan kode angka 1312 agar pesan tidak terlalu vulgar, namun tetap mudah dikenali oleh komunitas perlawanan.

Menjadi Slogan Global

Dalam beberapa dekade terakhir, ACAB menjelma menjadi slogan protes global. Ia hadir dalam berbagai demonstrasi besar, mulai dari Arab Spring di Mesir, aksi pro-demokrasi di Hong Kong, hingga gelombang Black Lives Matter di Amerika Serikat pada 2020 setelah kematian George Floyd akibat kekerasan polisi.

Slogan ini juga marak di stadion sepak bola Eropa, dinding kota Prancis, hingga kereta bawah tanah New York. Tak hanya di jalanan, ACAB ikut hidup di ruang digital: dari meme TikTok, gambar satir di Instagram, sampai muncul di game Animal Crossing.

Dalam pandangan gerakan penghapusan polisi (abolitionist movement), ACAB adalah alat komunikasi sederhana, mudah diingat, dan provokatif. Sebaliknya, dari sisi aparat, slogan ini dianggap merusak citra kepolisian serta memperbesar jarak dengan masyarakat.

Hingga kini, ACAB atau 1312 masih dipakai sebagai simbol protes lintas generasi. Kesederhanaannya membuat slogan ini bertahan, baik dalam bentuk grafiti, seruan di jalanan, hingga trending topic di media sosial.