Heboh Ajakan Aksi di Bandara Soetta, Kombes Ronald MInta Masyarakat Tak Terprovokasi

Otoritas Keamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, meminta agar masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang beredar di media sosial (medsos), khususnya isu soal aksi demonstrasi di bandara atau objek vital pasca-demonstrasi di Jakarta pada beberapa waktu lalu adalah hoaks. "Sejak beberapa hari ini memang banyak muncul flayer-flayer, video yang mengajak ke bandara untuk menduduki (bandara). Kami imbau masyarakat untuk tidak terhasut dari upaya provokasi," kata Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Ronald Sipayung di Tangerang, Kamis. Ia mengatakan, untuk keterkaitan dengan adanya isu ancaman keamanan seperti aksi unjuk rasa di kawasan Bandara Soetta dipastikan adalah informasi bohong atau hoaks.

Suasana Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. (ilustrasi)
Faktanya, kata Ronald, kondisi dan situasi di masing-masing terminal penerbangan berjalan lancar dan aman. Hanya saja, ada penumpukan penumpang seperti yang beredar di media sosial tersebut merupakan aktivitas biasa saat menjelang akhir pekan, bukan aksi demo.
"Dipastikan itu tidak benar, itu bukan aksi demo. Melainkan setiap akhir pekan di Bandara Soetta ini jumlah penumpang pasti meningkat. Artinya situasi itu biasa karena jumlah penumpang baik keberangkatan maupun ketibaan imbang," jelasnya.
Ia mengungkapkan, sebagai memastikan keamanan dan situasi kamtibmas berjalan Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), akan masih melakukan penembalan pengamanan di kawasan bandar udara terbesar di Indonesia tersebut.
Menurutnya, pasca terjadinya kerusuhan yang di Jakarta dan di beberapa daerah lain sejak Kamis 28 Agustus lalu, dipastikan tidak berdampak terhadap kondisional keamanan di wilayah Bandara Soetta.
Oleh sebab itu, pihaknya pun menegaskan sebagai menjaga situasi yang kondusif bahwa negara melalui TNI-Polri hadir untuk melindungi masyarakat Indonesia tepatnya kenyamanan bagi para penumpang penerbangan.
"Bahkan kita mengadakan patroli, pengamanan di titik-titik juga dilakukan. Jadi yang pasti sampai saat ini tidak terjadi hal-hal yang berkaitan atas dampak kerusuhan di Jakarta," katanya.
Sedikitnya sekitar 500 lebih personel dari berbagai unit diterjunkan dalam pengamanan tersebut. Dimana, lanjutnya, dari ratusan petugas ini terdapat pasukan khusus dari Satuan Brigade Mobile (Satbrimob) Polda Metro Jaya.
"Kita ada 520 personel diterjunkan untuk bantu proses penebalan keamanan, dan dibantu dengan tim dari Brimob dari Polda karena di beberapa daerah juga sudah dikirimkan," kata dia.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri telah menangkap pemilik akun media sosial TikTok berinisial CS (30) yang diduga menyebarkan konten provokatif terkait ajakan aksi pembakaran Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Himawan Bayu Aji dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 3 September, mengungkapkan bahwa penangkapan itu dilakukan kepada pemilik akun media sosial TikTok yang merupakan seorang karyawan swasta.
"Tersangka membuat konten provokatif berdasarkan perkembangan situasi demonstrasi," katanya.
Dia menilai, bahwa konten provokatif itu berpotensi membahayakan objek vital nasional karena menghasut untuk melakukan demo di Bandara Soekarno-Hatta yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Dalam hal ini, penyidik kepolisian menyita sejumlah barang bukti berupa satu lembar KTP atas nama CS, satu unit telepon genggam, dan satu akun TikTok dengan nama pengguna @cecepmunich.
Pasal yang disangkakan kepada tersangka, yakni Pasal 161 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun. (Ant)