Top 5+ Tempat di Dunia Bekas Tambang Emas, Ada yang Jadi Tempat Wisata hingga Pemukiman Tak Tertata

tambang emas, bekas tambang emas, Peru, tempat di dunia bekas tambang emas, La Rinconada, 5 Tempat di Dunia Bekas Tambang Emas, Ada yang Jadi Tempat Wisata hingga Pemukiman Tak Tertata, 1. Ballarat, Australia, 2. Pulau Sado, Jepang, 3. La Rinconada, Peru, 4. Desa Salido, Indonesia, 5. Johannesburg, Afrika Selatan

KOMPAS.com – Belakangan ini, harga emas dunia terus merangkak naik. Di Indonesia sendiri, harga emas batangan nyaris menyentuh Rp 2 juta per gram.

Kilau emas memang selalu berhasil memikat manusia dari masa ke masa.

Di berbagai belahan dunia, tercatat sejumlah tempat pernah menjadi pusat tambang emas dan menjadi incaran banyak orang.

Berikut ini beberapa tempat yang pernah berjaya karena tambang emasnya, dan kondisinya kini:

1. Ballarat, Australia

Ballarat adalah kota di negara bagian Victoria, Australia, yang dulunya menjadi tujuan utama para pendulang emas.

Dikutip dari (4/10/2009), sebelum emas ditemukan pada tahun 1851, wilayah ini merupakan tempat tinggal suku Aborigin, penduduk asli Australia. Setelah emas ditemukan, Ballarat diserbu para pendatang dari berbagai daerah.

Namun, ketika cadangan emas mulai habis, para penambang perlahan meninggalkan kota tersebut.

Kini, wisatawan yang ingin merasakan suasana kota emas tempo dulu dapat mengunjungi Sovereign Hill, sebuah kawasan wisata bertema sejarah.

Tempat ini menghadirkan replika kota Ballarat di masa kejayaan tambang emas, lengkap dengan bangunan kayu khas abad ke-19.

Sekitar 350 staf dan sukarelawan berperan sebagai “penduduk kota” untuk menciptakan suasana autentik.

Pengunjung juga dapat mencoba pengalaman mendulang emas layaknya para penambang di masa lalu. Sovereign Hill telah dibuka untuk umum sejak tahun 1970.

2. Pulau Sado, Jepang

Pulau Sado merupakan pulau terbesar keenam di Jepang. Menurut National Geographic, emas ditemukan di pulau ini sekitar abad ke-17.

Penemuan tersebut mengubah kehidupan di pulau yang awalnya tenang menjadi lebih ramai.

Budaya dan perdagangan berkembang pesat, dan pada pertengahan abad ke-17, tambang emas Sado menjadi yang paling produktif di Jepang, menyumbang besar bagi pembiayaan Keshogunan Tokugawa.

Saat ini, bekas tambang emas di Pulau Sado telah diubah menjadi museum terowongan tambang yang terbuka untuk umum.

Pengunjung dapat menyusuri lorong tambang dan merasakan langsung pengalaman mendulang emas di masa lalu.

Selain nilai sejarah, Pulau Sado juga menawarkan pemandangan alam yang indah dan pertunjukan seni tradisional yang menambah daya tarik wisata.

3. La Rinconada, Peru

La Rinconada terletak di Pegunungan Andes, Peru, pada ketinggian sekitar 5.100 meter di atas permukaan laut. Kota ini merupakan salah satu permukiman tertinggi di dunia.

Meski dikenal sebagai penghasil emas, kondisi kehidupan di La Rinconada sangat memprihatinkan.

Dikutip dari National Geographics, awalnya tempat ini hanya sebuah kota kecil bersalju, kini wilayah ini dipenuhi pemukiman tak tertata seiring dengan meningkatnya aktivitas penambangan emas.

La Rinconada dihuni oleh sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang sebagian besar penduduknya tinggal di gubuk yang terbuat dari seng. Gubuk seng ini berdiri di sekitar kawasan tambang di lereng pegunungan.

Kota ini nyaris tidak memiliki layanan dasar, seperti pengelolaan sampah atau sistem pembuangan limbah yang layak karena sulitnya medan pegunungan.

Selain itu, tingkat kriminalitas di kalangan penambang juga tinggi, termasuk perampokan dan kekerasan yang terjadi setelah transaksi penjualan emas.

4. Desa Salido, Indonesia

Desa Salido terletak di Nagari Tambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Di masa lalu, desa ini menjadi lokasi tambang emas yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda.

Tambang emas Salido diperkirakan beroperasi selama lebih dari 150 tahun, dan disebut-sebut sebagai tambang emas tertua di Indonesia.

Namun, seiring waktu, tambang ini terus mengalami kerugian hingga akhirnya ditutup oleh Belanda. Kini, kawasan tersebut menyimpan jejak sejarah pertambangan di tanah air.

5. Johannesburg, Afrika Selatan

Johannesburg dikenal sebagai “Kota Emas” (City of Gold) karena kota ini berkembang pesat setelah penemuan emas di kawasan Witwatersrand pada tahun 1886.

Penemuan ini memicu demam emas yang mendatangkan pendatang dari seluruh dunia.

Saat ini masih terdapat tambang emas aktif di wilayah itu.

Di kota ini juga terdapat Gold Reef City yakni sebuah kompleks wisata yang dibangun di atas bekas tambang emas tua yang dahulu dikenal sebagai Crown Mines.

Tambang ini resmi ditutup pada tahun 1977 setelah beroperasi sejak 1896.

Kini, Gold Reef City telah dikemas menjadi objek wisata bertema sejarah yang populer.

Pengunjung dapat menyusuri lorong tambang emas sejauh 75 meter di bawah tanah (dulunya hingga 225 meter), menggunakan lift penambang tua yang masih berfungsi memberikan sensasi yang menegangkan dan autentik.