Tren Wisata Ramah Lingkungan Meningkat, Didominasi Gen Z dan Milenial

Co-Founder dan CMO Tiket.com, Gaery Undarsa, mengungkapkan, wisatawan muda berusia 16-34 menganggap wisata ramah lingkungan sebagai daya tarik besar.
"Kami perhatikan datanya, sekitar 46 persen survei menyatakan bahwa ekowisata menjadi tren penting selama 2024-2025," ujar Gaery dalam konferensi pers Tiket.com x Plataran Indonesia, Senin (14/4/2025).
Dari seluruh generasi z dan milenial yang gemar bertualang, Gaery menyebut, 85 persen di antaranya menganggap praktik ramah lingkungan sangat penting selagi berwisata.
Selanjutnya, 71 persen dari total wisatawan semua generasi, juga menerima rekomendasi pariwisata berkelanjutan.
Ekowisata atau wisata berbasis alam merupakan aktivitas yang menekankan pembelajaran lingkungan dan memastikan lingkungan tidak dirusak oleh wisatawan.
Cukup banyak pilihan destinasi ekowisata di Indonesia, seperti taman nasional Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Desa Penglipuran Bali, hingga Raja Ampat.
Sementara itu, wujud wisata ramah lingkungan umumnya ditandai dengan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dengan mengurangi penggunan plastik, hingga ikut menanam bibit pohon.
Co-Founder dan CMO Tiket.com, Gaery Undarsa, mengungkapkan, wisatawan muda berusia 16-34 menganggap wisata ramah lingkungan sebagai daya tarik besar.
Gaery mengatakan, sebagai online travel agent (OTA), Tiket.com membantu para wisatawan lebih mudah memilih destinasi ekowisata.
Hal tersebut ditunjukkan melalui fitur tiket Green sebagai filter saat mencari akomodasi ramah lingkungan.
"Fitur tiket Green mengidentifikasi partner-partner kami yang sudah mengadopsi pariwisata berkelanjutan dengan baik," kata Gaery.
Selain jumlah peminat yang bertambah, penyedia akomodasi ramah lingkungan juga kian meningkat dibandingkan tahun lalu.
Sejak dirilis pada 2024, fitur tiket Green mulanya hanya menyediakan 1.000 pilihan properti ramah lingkungan dan kini naik menjadi 2.500 akomodasi berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara.