Kasus Macet Tanjung Priok, Korlantas Tekankan Manajemen Terpadu

Korlantas Polri, lalu lintas, Lalu lintas, rekayasa lalu lintas, korlantas polri, kendaraan bermotor, Macet di Tanjung Priok, Kasus Macet Tanjung Priok, Korlantas Tekankan Manajemen Terpadu

Korlantas Polri bersama PT New Priok Container Terminal One (NPCT 1) melakukan rapat koordinasi usai terjadinya kepadatan panjang kendaraan truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (21/4/2025).

Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah berharap insiden tersebut menjadi yang terakhir sehingga diperlukan manajemen terpadu yang mencakup perencanaan hingga penegakan hukum agar operasional di pelabuhan berjalan lancar dan efisien.

"Dari pelabuhan Tanjung Priok ini kita menekankan adanya suatu manajemen pengelolaan dari perencanaan pengelolaan pengawasan sampai pada penegakan hukum,” kata Bakharuddin dalam keterangan resmi, Selasa (22/4/2025).

Korlantas Polri, lalu lintas, Lalu lintas, rekayasa lalu lintas, korlantas polri, kendaraan bermotor, Macet di Tanjung Priok, Kasus Macet Tanjung Priok, Korlantas Tekankan Manajemen Terpadu

Sejumlah kendaraan terjebak macet di Jalan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/3/2025). Pihak PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok mengatakan kamacetan panjang tersebut akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang rata-rata per harinya sebanyak 2.500 truk, namun pada Kamis (17/4) mencapai 4.000 truk yang menuju NPCT 1.

“Kami menekankan ini adalah kepadatan atau tragedi yang terakhir panjang keberadaan dari pelabuhan Tanjung Priok ini kita menekankan adanya suatu manajemen pengelolaan dari perencanaan pengelolaan pengawasan sampai pada penegakan hukum,” jelasnyanya lagi.

Lebih jauh, diusulkan evaluasi terhadap kapasitas tampung di pelabuhan ialah dengan menyediakan “buffer zone” agar kendaraan tidak datang bersamaan sehingga tidak menggangu kelancaran jalan.

“Manajemen kapasitas melihat kapasitas penampungan yang harus disiapkan apakah perlu buffer zone sehingga semuanya tidak bersamaan berbondong-bondong datang ke pelabuhan dan timbul masalah kemacetan dan perlambatan sampai pada pemberhentian modal pelayanan tersebut,” tambahnya.

Pentingnya efisiensi waktu juga menjadi sorotan, Bakharuddin mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan pelabuhan agar semua data dan proses bisa dipantau secara real-time, mendukung ketepatan dan kecepatan pelayanan.

“Lalu lintas adalah hajat hidup orang banyak berwarna di kehidupan sehingga nanti mudah sekali untuk diviralkan seperti yang kemarin terjadi semoga ini tidak terulang lagi kita sepakat untuk merubah hal-hal yang tidak atau yang kurang melaksanakan fungsinya menjadi hal yang maksimal,” kata dia lagi.