Efisiensi Anggaran, Jumlah Event di Banyuwangi Dikurangi dari 100 Jadi 42
Efisiensi anggaran pemerintah berdampak terhadap sektor pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satunya adalah pengurangan jumlah event (acara).
"Jika dibilang terdampak, tentu saja berdampak. Terutama wisata berbasis MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions). Akan tetapi, MICE merupakan satu sisi saja," ucap Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Rahmawati Setyoardini atau Dini kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Jumlah event di Banyuwangi dikurangi dari 100 jadi 42
Saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/5/2025), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan, pihaknya harus mengurangi jumlah event dari total 100 menjadi 42 acara saja.
Dini pun membenarkan hal itu. Upaya tersebut dilakukan agar tetap bisa menggaet wisatawan.
"Untuk tetap menarik wisatawan, kita tetap membuat agenda atraksi wisata, Banyuwangi Festival. Tahun ini ada 42 event termasuk Tour de Ijen, Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival," ucap Dini.
Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd., M.KP (ketiga dari kanan) ketika mengunjungi Menara Kompas di Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).
Banyuwangi Festival, lanjutnya, tak hanya sekadar hiburan. Agenda tersebut juga menjadi ajang konsolidasi berbagai isu dan golongan sehingga ada banyak event yang diadakan.
Di tengah penerapan efisiensi anggaran pemerintah, pihaknya berfokus terhadap agenda tersebut yang memiliki kualitas, khususnya sebagai destinasi wisata.
Event yang dipertahankan pun merupakan event yang dinilai bisa menarik kunjungan wisatawan.
"Sedangkan yang memiliki fungsi lainnya akan dikonsolidasikan dalam bentuk yang lain," kata Dini.
Upaya menjaga pergerakan wisatawan ke Banyuwangi
Ilustrasi pantai boom marina banyuwangi, jawa timur.
Selain tetap mengadakn event, Dini melanjutkan bahwa pihaknya juga pada dasarnya menyuguhkan wisata berbasis alam dan budaya.
"Hal ini tetap menjaga pergerakan wisatawan ke Banyuwangi, banyak wisatawan yg ke Banyuwangi dalam rangka staycation," tuturnya.
Sementara itu, hal lain yang turut terkena efisiensi di kabupaten tersebut adalah belanja promosi luar ruang, dengan mengalihkannya ke belanja promosi berbasis online (daring).
"Selain itu, kita mengoptimalisasi micro influencer yang digerakkan oleh masing-masing destinasi wisata," ucap Dini.
