Jepang Mendukung Transformasi Otomotif Menuju Netralitas Karbon

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai pertemuannya dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Muto Yoji, dalam kunjungan kerja ke Jepang pekan lalu.
“Indonesia terbuka terhadap pengembangan teknologi kendaraan listrik, dan Jepang mengharapkan percepatan dalam implementasinya,” katanya, dikutip dalam keterangan resmi, Senin (12/5/2025).
Hal ini terbukti dari rantai pasok kendaraan di Indonesia yang banyak bergantung pada perusahaan-perusahaan negeri Sakura yang sudah lama beroperasi, sehingga kerja sama dalam transisi energi menjadi krusial.
Lebih dari itu, Airlangga mengaku ada permintaan dari Jepang supaya Indonesia lebih terbuka, terutama dalam hal pengembangan kendaraan listrik. "Artinya, pergeseran dari ICE (mesin pembakaran dalam atau konvensional) menuju elektrifikasi ataupun zero emission. Basisnya diperluas mulai dari elektrik, hybrid, bahkan dikembangkan ke depan dengan fuel cell," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyebutkan bahwa Indonesia dan Jepang memang sedang menyiapkan sekitar 175 Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman sejumlah proyek yang terkait dengan visi Indonesia Zero Emission 2060.
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif Asia Zero Emission Community yang dibentuk oleh kedua negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022.
“Sebagai bentuk komitmen, pemerintah Jepang telah menyiapkan dana khusus sebesar 500 juta dollar AS untuk mendukung program ini,” kata Airlangga.