Pengamat soal Jojo Mundur dari Pelatnas, antara Tekanan dan Kenyamanan

Keinginan untuk merasakan kenyamanan dan ketenangan dinilai sebagai alasan di balik keputusan Jonatan Christie mundur dari Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.
"Pandangan saya, ini karena tekanan buat Jojo (sapaan Jonatan) tinggi banget," kata pengamat bulu tangkis, Daryadi, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/5/2025).
"Jojo bisa saja ketika main (berpikir) 'Kayaknya gue enggak boleh kalah, harus menang'. Itu yang membuat dia tidak nyaman. Saya melihatnya begitu," ujarnya.
Menurut Daryadi, Jonatan sebagai pemain andalan di tunggal putra merasakan tekanan berat yang membuatnya mengambil keputusan besar keluar dari Pelatnas PBSI.
"Karena tekanan yang begitu kuat membuat dia tidak enjoy, tidak bisa lepas karena tekanan-tekanan yang seperti tidak boleh kalah," ucap Daryadi.
"Dia pasti belajar banyak dari Viktor Axelsen dan Lee Zii Jia yang berani memutuskan jadi pemain profesional. Itu akan membuat dia lebih tenang," ungkap Daryadi.
"Itu akibat dari prestasi kita yang boleh dibilang enggak merata. Karena prestasi kita yang minim, akhirnya yang di-press kan yang senior," ujarnya.
"Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya awal ini bermula setelah Olimpiade Paris. Kami semua sudah komitmen dan berusaha maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Saya pribadi cukup kecewa," kata Jonatan.
"Saya percaya, dengan pola latihan yang lebih fleksibel, saya bisa terus meningkatkan performa dan tetap memberikan yang terbaik untuk Merah Putih," ujarnya.
"Saya tumbuh dan besar di PBSI. Jiwa saya ditempat di Pelatnas dan saya akan selalu membawa semangat itu di mana pun saya berada. Saya ingin menegaskan bahwa komitmen saya untuk membela Indonesia tetap utuh, sama kuatnya, dan tidak berubah," ucap Jonatan.