Bahaya Menunda Tune Up Mobil, Risiko Mogok hingga Mesin Rusak

mobil, tune up, Tune up, Mobil, mogok, perawatan, Perawatan, Bahaya Menunda Tune Up Mobil, Risiko Mogok hingga Mesin Rusak

– Banyak pemilik mobil kerap menyepelekan jadwal tune up rutin, padahal tindakan ini bisa jadi penentu umur panjang mesin kendaraan.

Tune up bukan sekadar formalitas servis, melainkan langkah preventif untuk menjaga performa, efisiensi bahan bakar, hingga mencegah kerusakan parah yang menguras kantong.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel spesialis Dokter Mobil, tune up adalah proses penting yang sering diabaikan, terutama oleh pemilik mobil yang merasa kendaraan masih “baik-baik saja.”

“Masalahnya, gejala awal kerusakan itu sering kali tidak terasa. Mobil tetap bisa jalan, tapi performa sudah mulai menurun. Kalau terus dibiarkan, bisa berujung mogok di jalan atau bahkan overhaul mesin,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Rabu (21/5/2025).

Lung Lung menjelaskan bahwa dalam proses tune up, teknisi biasanya akan memeriksa dan membersihkan komponen vital seperti busi, throttle body, filter udara, serta mengecek injektor dan sensor mesin.

“Misalnya throttle body kotor, itu bisa bikin tarikan loyo dan boros bensin. Atau busi mulai rusak, mesin jadi brebet dan susah hidup saat dingin. Semua bisa dicegah kalau rutin tune up,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Lung Lung, dalam beberapa kasus, mesin yang dibiarkan terlalu lama tanpa perawatan bisa mengalami kerusakan berat seperti piston macet atau pembakaran tidak sempurna yang memicu knocking.

“Jangan tunggu mobil mogok dulu baru ke bengkel. Tune up itu jauh lebih murah daripada ganti blok mesin,” ujarnya.

Sebagai panduan, ia menyarankan agar pemilik mobil melakukan tune up setiap 10.000 km atau setidaknya dua kali dalam setahun, tergantung pada intensitas penggunaan.

“Rawat mobil seperti merawat tubuh sendiri. Kalau sehat, pasti lebih nyaman dipakai dan hemat di kantong,” kata Lung Lung.