Bukit Sebantung, Wisata di Bukit Menoreh yang Punya Kolam Alami dan Air Terjun Bertingkat

– Bukit Sebantung adalah salah satu obyek wisata di lereng Perbukitan Menoreh pada Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tempat wisata ini mengandalkan asrinya taman, menyusur setapak di antara rimbun pohon, berjalan di samping jurang dengan pemandangan ngarai di bawah pada sisi sebelahnya, ataulah menikmati panorama dari ketinggian bukit.
Selain panorama, obyek wisata ini semakin menarik karena memiliki air terjun bertingkat, kolam alami, dan airnya yang bening.
Gemercik air yang mengalir sepanjang ngarai, melalui banyak obstacel, terdengar dari sejak masuk loket karcis taman ini.
“Banyak wahana, namun tempat ini mengandalkan panorama yang indah, terutama ada air terjun dan dekat dengan jalan sehingga bisa menikmatinya sampai malam,” kata Yuhono, Ketua Kelompok Sadar Wisata Kedung Pedut, Sabtu (25/5/2025).
Cuaca perbukitan selalu terasa sejuk. Wisatawan jadi suka berlama-lama di sana, apalagi kalau datang kabut, seolah kawasan ini jadi mistis.
Selamat berada di sana, wisatawan bisa duduk di joglo, gazebo, atau bermain di kolam renang alami sedalam tiga meter dan air terjun, dan berbagai sarana penunjang lain.
Air terjun yang tak pernah kering.
Adapun air terjun di Bukit Sebantung ini tidak pernah kering sepanjang tahun, bahkan saat musim kemarau.
Sehabis berenang, wisatawan bisa mandi dan ganti baju. Terdapat kamar mandi membilas diri atau ganti pakaian sehabis berenang, juga toilet bersih. Di kawasan itu juga terdapat warung kopi yang menyediakan berbagai makanan dan minuman.
Keindahan Bukit Sebantung salah satu obyek wisata di lereng Perbukitan Menoreh pada Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Pada hari biasa sekitar 50 pengunjung dalam satu hari, sedangkan pada akhir pekan seperti sekarang bisa 150 pengunjung,” kata Yuhono.
Bukit Sebantung berdiri di seberang obyek wisata Kedung Pedut dengan ketinggian sekitar 400 mdpl. Ia disebut Kedung Pedut II karena memang pengembangan obyek wisata Kedung Pedut di 2018. Keduanya dipisah oleh jalan raya beraspal.
Sayangnya, obyek-obyek wisata ini sempat nyaris mati gara-gara pandemi COVID-19. Keduanya kini bangkit kembali dan mulai mendulang banyak wisatawan.