Siapa Penerus Warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu? Keluarga Tunjuk Anak Ketiga

Warung legendaris Mbok Yem di puncak Gunung Lawu kembali beroperasi penuh setelah sebelumnya tutup selama masa peringatan 40 hari wafatnya Mbok Yem.
Warung tersebut dibuka kembali dengan kehadiran penerus baru yang telah ditunjuk oleh pihak keluarga.
Sejak kepergian sang pemilik, warung tersebut dijaga oleh Jarwo, salah satu warga yang juga membantu menjaga warung Mbok Yem.
Anak Ketiga Mbok Yem Jadi Penerus Usaha
Perwakilan keluarga almarhumah Mbok Yem, Rina Dwi Prayekti, mengungkapkan bahwa sosok penerus warung legendaris tersebut adalah Saelan yang merupakan anak ketiga.
Hal ini disampaikan Rina melalui aplikasi pesan singkat pada Rabu (4/6/2025).
“Pak Saelan putra dari almarhumah Mbok Yem nomor ketiga, dari keempat bersaudara,” ujar Rina.
Keputusan untuk menunjuk Saelan sebagai penerus usaha warung bukan tanpa pertimbangan.
Saelan merupakan satu-satunya anak yang tinggal di Magetan, sementara saudara-saudaranya yang lain merantau ke Gresik dan Kalimantan.
Persiapan Pembukaan Warung Mbok Yem Usai Idul Adha
Syaiful Gimbal, juru bicara keluarga besar Mbok Yem, menjelaskan bahwa setelah Hari Raya Idul Adha, sebanyak 13 orang termasuk Pak Saelan naik ke puncak Gunung Lawu untuk melakukan bersih-bersih dan pembenahan warung.
“Kemarin hari Jumat berangkatnya sekitar 13 orang untuk berbenah dan bersih-bersih di warung. Saat ini pun tidak pernah tutup karena ada Jarwo yang menunggu warung tetap buka,” ujar Saiful melalui sambungan telepon, Minggu (8/6/2025).
Selain untuk berbenah, keberangkatan Saelan juga membawa perbekalan sembako yang diperlukan oleh para pendaki.
Ia menyatakan bahwa keluarga secara resmi telah menunjuk Pak Saelan sebagai penerus usaha warung yang telah berdiri lebih dari 40 tahun itu.
“Nanti Pak Saelan yang akan meneruskan menunggu warung Mbok Yem di puncak Gunung Lawu karena saudara lainnya merantau ada yang di Gresik dan Kalimantan, sementara yang di Magetan ya Pak Saelan,” tambahnya.
Warung Mbok Yem, Lebih dari Sekadar Tempat Jualan
Menurut Saiful, warung Mbok Yem bukan sekadar tempat berjualan, melainkan juga bentuk kontribusi keluarga kepada para pendaki yang membutuhkan bantuan logistik di puncak Gunung Lawu.
“Banyak pendaki yang membutuhkan warung Mbok Yem karena kebanyakan mereka mendaki tak membawa bekal, sehingga keberadaan warung sangat membantu mereka. Keluarga besar Mbok Yem akan terus berusaha menjaga warung Mbok Yem tetap buka agar bisa membantu para pendaki,” kata Saiful.
Warung ini memang dikenal sebagai satu-satunya tempat membeli makanan dan minuman di Hargo Dalem, kawasan puncak Gunung Lawu yang ditempuh melalui jalur pendakian Cemorosewu di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kisah di Balik Warung dan Sosok Mbok Yem
Untuk diketahui, almarhumah Mbok Yem, yang memiliki nama lengkap Wakiyem, wafat pada usia 82 tahun di rumahnya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
Mbok Yem tutup usia pada Rabu (23/4/2025) pada usia 82 tahun akibat penyakit pnemunomia.
tahun menjalankan warung di puncak Gunung Lawu, Mbok Yem didampingi oleh anaknya, Saelan, serta seekor monyet peliharaan bernama Temon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan “Keluarga Ungkap Penerus Warung Legendaris Mbok Yem, Ada di Tangan Anak Ketiga”.