Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Dokter spesialis anak, Dr. dr. Lisa Pangemanan, Sp.A, Subsp.T.K.P.S(K) menganjurkan para orang tua untuk memperkenalkan musik kepada anak sedini mungkin. Dalam sebuah seminar daring di Jakarta, beliau menekankan bahwa musik memiliki peran krusial dalam perkembangan anak.
Menurut Dr. Lisa, orang tua bisa memulai dengan memperdengarkan musik yang menenangkan, seperti lagu pengantar tidur atau musik khusus anak-anak yang memberikan rasa nyaman.
"Prinsipnya adalah tolong kenalkan musik dari sedini mungkin. Kita bisa menggunakan musik yang zaman kita dulu kecil ada musik yang untuk anak-anak, kemudian lullaby, yang kita dapatkan sesuatu yang memberikan kenyamanan," kata Lisa.
Penelitian menunjukkan bahwa musik efektif diperkenalkan bahkan sejak anak berusia di bawah enam tahun, bahkan sejak usia dua tahun pun anak sudah mampu diajarkan mengenal nada, irama, dan bermain musik, seperti dengan tepukan tangan.
Menariknya, bayi bahkan sudah bisa merespons suara sejak tiga bulan terakhir usia kehamilan. Oleh karena itu, orang tua sudah bisa mulai bernyanyi atau memperdengarkan musik sejak periode ini, terlepas dari kemampuan bernyanyi orang tua.
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak, termasuk kemampuan aritmatika, menggambar, membaca, serta meningkatkan perhatian dan perilaku.
Dr. Lisa merekomendasikan latihan bermusik 1-3 kali seminggu, dengan durasi 30-45 menit per sesinya, selaras dengan durasi les musik pada umumnya.
Dr. Lisa juga menyamakan pemilihan musik dengan pemilihan obat: harus tepat jenis, frekuensi, dan durasi pemberiannya, agar efek positifnya optimal. Terapi musik pasif, misalnya, dapat membantu meningkatkan kemampuan akademik anak secara signifikan.
Merahputih.com - Dokter spesialis anak, Dr. dr. Lisa Pangemanan, Sp.A, Subsp.T.K.P.S(K) menganjurkan para orang tua untuk memperkenalkan musik kepada anak sedini mungkin. Dalam sebuah seminar daring di Jakarta, beliau menekankan bahwa musik memiliki peran krusial dalam perkembangan anak.
Menurut Dr. Lisa, orang tua bisa memulai dengan memperdengarkan musik yang menenangkan, seperti lagu pengantar tidur atau musik khusus anak-anak yang memberikan rasa nyaman.
"Prinsipnya adalah tolong kenalkan musik dari sedini mungkin. Kita bisa menggunakan musik yang zaman kita dulu kecil ada musik yang untuk anak-anak, kemudian lullaby, yang kita dapatkan sesuatu yang memberikan kenyamanan," kata Lisa.
Penelitian menunjukkan bahwa musik efektif diperkenalkan bahkan sejak anak berusia di bawah enam tahun, bahkan sejak usia dua tahun pun anak sudah mampu diajarkan mengenal nada, irama, dan bermain musik, seperti dengan tepukan tangan.
Menariknya, bayi bahkan sudah bisa merespons suara sejak tiga bulan terakhir usia kehamilan. Oleh karena itu, orang tua sudah bisa mulai bernyanyi atau memperdengarkan musik sejak periode ini, terlepas dari kemampuan bernyanyi orang tua.
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak, termasuk kemampuan aritmatika, menggambar, membaca, serta meningkatkan perhatian dan perilaku.
Dr. Lisa merekomendasikan latihan bermusik 1-3 kali seminggu, dengan durasi 30-45 menit per sesinya, selaras dengan durasi les musik pada umumnya.
Dr. Lisa juga menyamakan pemilihan musik dengan pemilihan obat: harus tepat jenis, frekuensi, dan durasi pemberiannya, agar efek positifnya optimal. Terapi musik pasif, misalnya, dapat membantu meningkatkan kemampuan akademik anak secara signifikan.